Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa tingginya harga minyak goreng rakyat Minyakita disebabkan oleh keterlambatan distribusi akibat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Banyak distributor yang belum memulai operasionalnya setelah liburan, yang mengakibatkan kelangkaan pasokan minyak goreng di beberapa daerah, khususnya di Indonesia timur. Hal ini menyebabkan harga Minyakita masih berada di kisaran Rp17.000, lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang seharusnya Rp15.700.
Meskipun stok Minyakita masih tersedia di distributor, keterlambatan pengiriman membuat harga tetap tinggi. Mendag Budi Santoso memastikan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan segera berkoordinasi dengan produsen dan distributor untuk mempercepat distribusi minyak goreng ke pasar dan memastikan harga sesuai dengan HET. Ia juga menyatakan bahwa pada tanggal 6 Januari, Kemendag akan memeriksa stok di lapangan dan memastikan distribusi berjalan lancar.
Selain itu, untuk mengatasi masalah harga yang tidak merata, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana melibatkan BUMN pangan, seperti Perum Bulog, untuk mendistribusikan Minyakita dan menjaga kestabilan harga di seluruh wilayah, terutama di Indonesia timur. Pemerintah berharap dengan pengawasan yang lebih ketat pada distribusi, harga Minyakita dapat lebih terjangkau dan merata di seluruh daerah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan bahwa tingginya harga minyak goreng rakyat Minyakita disebabkan oleh keterlambatan distribusi akibat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Menurut Budi, harga Minyakita masih sekitar Rp17.000, terutama di wilayah Indonesia timur. Meskipun stok minyak goreng ini masih tersedia di distributor, distribusi yang terlambat pasca-liburan menyebabkan harga menjadi lebih tinggi.
Budi memastikan bahwa Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan produsen untuk memastikan pasokan terbaru, dan berharap pada 6 Januari 2025 mereka dapat mengecek stok di lapangan dan memastikan distribusi berjalan lancar. Selain itu, Kemendag juga berencana memberi sanksi kepada pedagang yang menjual Minyakita dengan cara bundling atau menggabungkannya dengan produk lain.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar Minyakita didistribusikan oleh BUMN pangan, terutama Perum Bulog, untuk mengontrol harga dan memastikan harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter. Keterlibatan Bulog diharapkan dapat menstabilkan harga Minyakita dan memastikan distribusinya merata, khususnya di Indonesia bagian timur.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.