Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, memang terus mempromosikan peluang investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada investor asing. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pemerintah Indonesia menargetkan IKN menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan inovasi yang dapat menarik perhatian investor, baik di sektor infrastruktur, teknologi, hingga energi hijau.
Pembangunan IKN sebagai smart forest city yang ramah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri. Dengan adanya insentif bagi investor dan keberadaan proyek besar yang mencakup infrastruktur dan pembangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan properti, IKN berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru di Indonesia.
Seiring dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan pada 2028, diharapkan akan lebih banyak sektor yang menarik minat investor asing, termasuk sektor perumahan, energi terbarukan, dan teknologi. Tentunya, dengan terbentuknya komunitas yang lebih lengkap di IKN, peluang investasi akan semakin terbuka luas.
Apakah Anda melihat sektor tertentu yang paling menjanjikan bagi investor asing di IKN?
Pernyataan Menteri Investasi Rosan Roeslani ini menunjukkan upaya pemerintah untuk terus menarik perhatian investor asing dengan menyoroti potensi besar yang ada di IKN, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur dan konsep smart forest city yang ramah lingkungan. Meski proyek ini bersifat jangka panjang, dengan waktu pembangunan sekitar 25 hingga 30 tahun, minat investor asing, seperti dari perusahaan Singapura yang berinvestasi di sektor energi terbarukan (panel surya), sudah mulai terlihat.
Penting juga untuk mencatat bahwa saat ini fokus investasi masih banyak diarahkan pada pembangunan infrastruktur dasar, namun dengan mulai terbentuknya komunitas yang mencakup fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, properti, dan restoran, hal ini akan semakin mendorong minat investor asing untuk berinvestasi lebih jauh lagi di sektor-sektor lain. Pembentukan komunitas yang lebih lengkap dan fungsional tentunya akan meningkatkan daya tarik IKN sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan ekonomi.
Dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan pembangunan hingga IKN menjadi ibu kota politik yang sepenuhnya pada 2028, ini jelas akan memberi dampak besar pada perekonomian Indonesia, baik dari sisi investasi langsung maupun sektor terkait yang akan tumbuh di sekitar ibu kota baru ini.
Apakah menurut Anda sektor tertentu di IKN—seperti energi terbarukan, teknologi, atau properti—akan menjadi pendorong utama bagi investasi dalam beberapa tahun mendatang?
Dengan komitmen pemerintah yang sangat tinggi, seperti yang disampaikan oleh Menteri Investasi Rosan Roeslani, dan dengan alokasi dana sebesar Rp48,8 triliun untuk periode 2025-2029, pembangunan IKN semakin menunjukkan arah yang jelas untuk menjadi ibu kota politik Indonesia pada tahun 2028. Kehadiran gedung legislatif dan yudikatif menjadi kunci untuk memenuhi syarat IKN sebagai pusat pemerintahan yang lengkap, tidak hanya eksekutif, tetapi juga mencakup fungsi legislatif dan yudikatif.
Pencapaian ini akan sangat berdampak pada pengembangan infrastruktur dan ekosistem pemerintahan yang lebih efisien, yang tentunya dapat menarik lebih banyak investasi baik domestik maupun asing. Dengan adanya lembaga negara yang lengkap di IKN, ini bisa membuka peluang besar bagi sektor-sektor seperti properti, infrastruktur, dan layanan publik, serta sektor-sektor terkait yang mendukung operasional pemerintah.
Selain itu, keberadaan IKN sebagai pusat pemerintahan yang baru juga bisa menjadi daya tarik bagi sektor swasta untuk berinvestasi, khususnya di sektor teknologi dan inovasi yang dapat mendukung kegiatan pemerintahan dan masyarakat di ibu kota baru ini.
Apakah Anda melihat peluang besar bagi sektor-sektor tertentu di IKN seiring dengan pembangunan gedung-gedung negara tersebut?
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.