Pep Guardiola tetap optimistis meskipun Manchester City baru saja ditaklukkan Liverpool 0-2 di Etihad Stadium. Meskipun hasil tersebut memperbesar jarak City dengan Liverpool di klasemen, Guardiola melihat masa depan yang cerah bagi timnya.
Guardiola memilih untuk menurunkan skuad muda dalam pertandingan tersebut, dengan rata-rata usia 24,7 tahun dan menampilkan tiga pemain berusia 20 tahun, yaitu Rico Lewis, Savinho, dan Abdukodir Khusanov. Meskipun kalah, ia mengaku terkesan dengan performa anak asuhnya dan percaya bahwa mereka adalah bagian dari masa depan klub.
Dia menegaskan bahwa meskipun City kehilangan banyak poin musim ini, timnya masih memiliki potensi besar. Guardiola mengungkapkan bahwa tim ini memiliki fondasi yang kuat dengan pemain-pemain muda yang siap berkembang dan berkontribusi lebih dalam beberapa tahun ke depan. Ia juga memberi apresiasi atas penampilan Liverpool, yang mampu bertahan dengan solid, namun menilai bahwa permainan City cukup baik meski tidak bisa memaksimalkan peluang.
Guardiola juga mengakui bahwa timnya masih memiliki banyak pekerjaan untuk dilakukan jika ingin kembali bersaing memperebutkan gelar pada musim depan.
Pep Guardiola tetap optimistis tentang masa depan Manchester City meski tim mudanya harus menelan kekalahan 0-2 dari Liverpool di Etihad Stadium pada Minggu (23/2). Kekalahan ini semakin memperlebar jarak City dengan Liverpool yang kini semakin mendekat ke gelar juara Liga Inggris.
Pada laga ini, Guardiola memilih untuk mengistirahatkan beberapa pemain berpengalaman seperti Ruben Dias, Mateo Kovacic, Ilkay Gundogan, dan Bernardo Silva, dan menurunkan skuad dengan rata-rata usia 24,7 tahun. Bahkan, City menurunkan tiga pemain berusia 20 tahun, yaitu Rico Lewis, Savinho, dan Abdukodir Khusanov, dalam susunan sebelas pertama mereka.
Meski kalah, Guardiola mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan performa para pemain mudanya. Ia melihat mereka sebagai masa depan klub ini, bersama dengan pemain lain yang kemungkinan akan datang pada bursa transfer mendatang. Guardiola menyebutkan bahwa kecuali Kevin De Bruyne dan Nathan Ake, para pemain muda tersebut adalah bagian dari rencana jangka panjang klub.
Guardiola juga memuji permainan tim secara keseluruhan, meski menghadapi pertahanan ketat Liverpool di babak kedua. Ia merasa bangga dengan cara City bermain meskipun mereka gagal memaksimalkan peluang. Meskipun hasil ini membuat City tertinggal 20 poin dari Liverpool di klasemen sementara, Guardiola mengakui bahwa timnya masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk bisa kembali bersaing memperebutkan gelar musim depan.
Guardiola mengakui bahwa perbedaan posisi kedua tim di papan klasemen sangat jelas. Ia menyatakan, “Anda bisa melihatnya di klasemen. Mereka mengumpulkan banyak poin, sementara kami kehilangan banyak poin yang seharusnya bisa kami dapatkan.” Hal ini menggambarkan betapa konsistennya Liverpool dalam meraih poin, sementara City kehilangan peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan.
Tentang absennya Erling Haaland, Guardiola menjelaskan bahwa striker asal Norwegia tersebut masih menjalani pemulihan cedera lutut yang dideritanya sejak kemenangan 4-0 atas Newcastle. Haaland hanya duduk di bangku cadangan saat melawan Real Madrid di Liga Champions dan kembali tidak masuk dalam skuad saat menghadapi Liverpool.
Menjelang pertandingan melawan Tottenham Hotspur pada 26 Februari, Guardiola belum bisa memastikan apakah Haaland akan kembali bermain. Namun, ia menekankan bahwa meskipun Haaland berperan penting, timnya tidak bisa menjadikan absennya pemain tersebut sebagai alasan utama atas hasil yang kurang optimal. Guardiola menyebutkan bahwa timnya sebenarnya bisa menyelesaikan lebih banyak peluang, tetapi secara keseluruhan permainan City sudah cukup baik.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.