Fakta-fakta Penembakan Trump saat Kampanye di Pennsylvania

Politikus Donald Trump menjadi sorotan usai mengalami penembakan saat kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat pada Sabtu (13/7).
Trump merupakan eks presiden Amerika Serikat dan akan menjadi calon presiden yang diusung Republik untuk pemilihan umum pada November mendatang.

Penembakan terjadi saat Trump sedang menyampaikan pidato di depan pendukungnya.

Saat peluru meluncur, Trump tampak langsung bersembunyi di balik podium.

Anggota Secret Service juga bergegas mengamankan Trump. Saat situasi dianggap aman, Trump muncul dari persembunyian dan tampak berdiri. Dia lalu mengepalkan tangan.

Secret Service lalu membawa calon presiden itu ke fasilitas medis.

Trump disebut siap mengikuti rapat Konvensi Nasional Partai Republik pekan depan usai mengalami penembakan saat kampanye di Pennsylvania.

Penasihat senior kampanye Trump, Susie Wiles dan Chris LaCivita, mengatakan eks presiden itu berharap bisa hadir dalam rapat besar Republik.

“[Calon] Presiden Trump berharap bisa bergabung dengan Anda semua di Milwaukee saat kita melanjutkan konvensi untuk mencalonkan dia menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47,” kata penasihat senior itu ke CNN, Minggu (14/7).

Mereka lalu berujar, “Sebagai calon dari partai kami, Trump akan terus menyampaikan visinya untuk Membuat Amerika Hebat Lagi (Make America Great Again).”

1 tewas, 2 luka serius
Menurut laporan satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka serius akibat penembakan tersebut.

Mereka yang terluka masih dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang Amerika Serikat menyatakan sedang menyelidiki insiden penembakan di kampanye Trump.

Salah satu pejabat penegak hukum mengatakan insiden itu sedang diselidiki dengan kemungkinan percobaan pembunuhan, demikian dikutip CNN.

Pelaku tembak dari atap
Tiga sumber penegak hukum AS mengatakan pelaku penembakan berada di luar lokasi kampanye Trump.

Dua dari sumber itu mengatakan penembak berada di atap bangunan di luar lokasi. Berbagai sumber juga menyebut dia sebagai penembak jitu.

Namun, hingga kini identitas pelaku belum terungkap. Biro Investigasi AS (FBI) juga masih memeriksa lokasi dan melakukan penyelidikan.

Pemimpin dunia ramai-ramai kecam penembakan
Sejumlah pemimpin dunia mengecam penembakan di rapat umum Trump di Pennsylvania.

Perdana Menteri terpilih Inggris Keir Starmer mengecam penembakan itu.

“Kami mengutuk segala bentuk kekerasan politik dengan sekeras-kerasnya dan kami menyampaikan harapan terbaik kami ke [calon] Presiden Trump dan keluarganya saat ini,” demikian rilis resmi kantor PM Inggris, dikutip Al Jazeera.

Kecaman terhadap insiden penembakan dan solidaritas untuk Trump juga muncul dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, hingga Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

 

Tinggalkan Balasan