Penting untuk memperhatikan asupan teh pada anak, seperti yang disampaikan oleh dr. Ria Yoanita Sp.A dari Universitas Indonesia. Teh tidak hanya kurang mengandung zat gizi makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, tetapi juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, yang berisiko menyebabkan anemia.
Beberapa poin penting yang perlu diingat orang tua adalah:
- Waktu dan Jumlah: Batasi waktu dan jumlah teh yang diberikan. Hindari memberikan teh saat makan untuk memastikan anak mendapatkan gizi yang diperlukan.
- Kandungan Zat Gizi: Teh tidak mengandung karbohidrat, protein, atau lemak yang penting untuk pertumbuhan.
- Risiko Anemia: Kandungan polifenol dan asam fitat dalam teh bisa menghambat penyerapan zat besi, meningkatkan risiko defisiensi besi.
- Kafein dan Stimulasi: Teh mengandung kafein dan senyawa lain yang bisa membuat anak terlalu aktif dan mengganggu tidur.
- Minuman Kemasan: Teh kemasan biasanya mengandung banyak gula, yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas.
Maka, sebaiknya pilihlah minuman lain yang lebih bergizi untuk anak dan batasi asupan teh.
Berikut adalah beberapa informasi terkait risiko memberikan teh kepada anak dan alternatif minuman yang lebih baik:
Risiko Memberikan Teh kepada Anak
- Gangguan Nutrisi: Teh tidak mengandung zat gizi makro yang penting seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Ini bisa membuat anak merasa kenyang tanpa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang.
- Penyerapan Zat Besi: Kandungan polifenol dan asam fitat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi, berisiko menyebabkan anemia defisiensi besi, yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Kafein: Teh mengandung kafein, yang dapat membuat anak lebih aktif dan sulit tidur. Kafein juga bersifat diuretik, yang bisa menyebabkan anak lebih sering buang air kecil.
- Gula dalam Teh Kemasan: Banyak teh kemasan yang mengandung gula tinggi, yang bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Alternatif Minuman yang Lebih Baik
- Air Putih: Air adalah pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi anak tanpa kalori atau gula tambahan.
- Susu: Sumber kalsium dan protein yang baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak.
- Jus Buah Segar: Pastikan jus tidak terlalu manis dan lebih baik jika dibuat sendiri, karena jus kemasan sering mengandung tambahan gula.
- Infused Water: Air yang dicampur dengan potongan buah, sayuran, atau rempah-rempah bisa menjadi pilihan yang menyegarkan dan menyehatkan.
- Minuman Herbal yang Aman: Beberapa minuman herbal yang tidak mengandung kafein bisa jadi alternatif, tetapi tetap perlu memastikan keamanan dan kesesuaian untuk anak.
Dengan memperhatikan pilihan minuman, orang tua dapat membantu mendukung tumbuh kembang anak dengan lebih baik.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.