BKHIT Kepri: Komoditas Perikanan dari Natuna ke Jakarta Aman Konsumsi
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kepulauan Riau (Kepri) memastikan bahwa komoditas perikanan yang akan dikirim dari Natuna ke Jakarta senilai Rp1,2 miliar aman dan layak dikonsumsi. Pada 23 hingga 24 Februari 2025, pemeriksaan dilakukan oleh petugas BKHIT Kepri untuk memastikan kualitas produk tersebut.
Pemeriksaan dilakukan dengan metode sensorik organoleptik, yakni menggunakan indra manusia untuk menilai kesegaran dan kualitas komoditas perikanan. Produk yang akan dikirim antara lain berupa gurita, sotong, ikan pisang-pisang, ikan karang, ikan tenggiri, cumi-cumi, ikan kerapu, ikan hiu, dan berbagai jenis ikan lainnya. Total berat komoditas yang akan dikirim mencapai 63,7 ton, dan produk tersebut akan dibekukan serta disimpan dalam lemari pendingin selama pengiriman.
Iwan Setiawan, pejabat Satuan Pelayanan Natuna BKHIT Kepri, menjelaskan bahwa seluruh produk perikanan yang akan dikirim telah memenuhi syarat, baik dari segi dokumen pendukung seperti Surat Angkut Jenis Ikan Dalam Negeri (SAJI-DN), maupun dari segi prosedur penanganan, termasuk proses bongkar muat dan penyimpanan yang tepat.
Selain itu, produk perikanan dari Natuna semakin diminati, terutama menjelang Ramadan, di mana permintaan akan ikan segar dan beku meningkat. Pengiriman produk perikanan ini terus berlanjut, dengan transportasi laut (Tol Laut) menjadi pilihan utama karena biaya angkut yang lebih murah.
The article reports that the Fisheries, Livestock, and Plant Quarantine Center (BKHIT) of Riau Archipelago (Kepri) has confirmed that the fisheries commodities worth IDR 1.2 billion being shipped from Natuna to Jakarta are safe and suitable for consumption.
On February 23-24, 2025, the BKHIT Natuna team carried out inspections on these commodities, using sensory organoleptic methods, which involve evaluating them through human senses. The shipment includes various marine products such as octopus, squid, fish, and other seafood species, with a total weight of 63.7 tons. These products will be transported by sea, kept frozen, and stored in refrigerated containers.
Iwan Setiawan, an official from the Natuna Service Unit of BKHIT Kepri, emphasized that the products meet the necessary standards and requirements, including valid documentation such as the Domestic Fish Transport Letter (SAJI-DN), as well as proper handling procedures such as unloading and storage.
As Ramadan approaches, the demand for fresh and frozen fish is high, and fisheries products from Natuna continue to be a sought-after commodity. The sea transport route (Tol Laut) remains a cost-effective option for exporters, while goods entering Natuna generally include staple food items, frozen meat, processed animal products, and other essential materials.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.