Kekesalan masyarakat Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, terhadap aktivitas kendaraan tambang proyek pembangunan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 memuncak pada Kamis pagi (7/11/2024). Ratusan warga melakukan aksi pemblokiran jalan dan merusak lebih dari 100 kendaraan truk tambang yang melintas. Aksi ini menyebabkan kemacetan parah di kawasan tersebut dan menghentikan operasional kendaraan tambang yang biasa digunakan untuk proyek PIK 2.
Kecelakaan Pemicu Aksi Warga
Aksi warga tersebut dipicu oleh kecelakaan lalu lintas yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana seorang warga setempat mengalami luka berat setelah terlibat dalam kecelakaan dengan salah satu truk tambang. Menurut Maman (45), salah satu warga yang terlibat dalam aksi tersebut, warga sudah sangat resah dan geram melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kendaraan tambang yang sering melanggar aturan jam operasional yang ditetapkan oleh peraturan daerah (perda).
“Kami sudah sering mengingatkan, tetapi kecelakaan terus terjadi, jalan rusak, dan debu yang ditimbulkan mengganggu kehidupan sehari-hari. Dalam seminggu, bisa ada tiga kecelakaan yang melibatkan kendaraan tambang,” ujar Maman kepada ANTARA.
Kerusakan Jalan dan Gangguan Debu
Selain menuntut keselamatan warga, warga juga mengeluhkan kerusakan jalan yang semakin parah akibat sering dilalui kendaraan berat, serta polusi debu yang mengganggu aktivitas mereka. Maman menyebutkan bahwa selain kerusakan jalan, debu yang ditimbulkan kendaraan tambang membuat udara semakin tercemar, mengganggu kesehatan warga sekitar.
Tuntutan Warga
Sebagai respons terhadap situasi yang semakin memburuk, warga melakukan pemblokiran jalan Salembaran Jaya Barat, yang menghubungkan area tersebut dengan jalan utama. Mereka menuntut pemerintah dan dinas terkait untuk segera mengambil tindakan tegas, termasuk kemungkinan menutup aktivitas tambang di kawasan itu untuk sementara waktu.
Kerusakan dan Bentrok dengan Aparat Keamanan
Dalam aksi tersebut, warga tidak hanya melakukan pemblokiran jalan, tetapi juga merusak dan membakar ratusan truk tambang yang melintas. Beberapa warga bahkan melakukan penjarahan terhadap suku cadang kendaraan tambang yang terparkir di sekitar lokasi kejadian. Aksi tersebut menambah ketegangan di lokasi.
Aparat keamanan dari Polres Metro Kota Tangerang dan Polda Metro Jaya dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Namun, upaya pengamanan tersebut mendapatkan perlawanan dari warga yang berusaha menghadang polisi, yang berujung pada bentrokan antara warga dan petugas.
Situasi Saat Ini
Hingga berita ini diturunkan, ratusan warga masih melakukan pemblokiran dan penghadangan terhadap kendaraan tambang yang melintas di jalan tersebut. Pemerintah dan aparat kepolisian terus berusaha mencari jalan keluar untuk meredakan ketegangan, sementara masyarakat setempat mendesak agar keluhan mereka segera ditanggapi dengan tindakan konkret.
Tanggapan Pemerintah dan Otoritas Terkait
Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Dinas Perhubungan diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap aktivitas tambang yang berlangsung di kawasan tersebut, termasuk meninjau ulang izin operasional dan memastikan bahwa kendaraan tambang mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Diharapkan juga adanya upaya untuk meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas kendaraan tambang tersebut.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.