HAI: Indonesia catat rekor penanggulangan terorisme 10 tahun terakhir

Judul “HAI: Indonesia Catat Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir” mengacu pada pencapaian signifikan yang dicatatkan Indonesia dalam mengurangi ancaman terorisme selama satu dekade terakhir. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Haidar Alwi Institute (HAI), Indonesia berhasil menurunkan dampak terorisme, yang pada tahun 2024 tercatat berada pada kategori rendah setelah sebelumnya berada dalam kategori menengah.

Menurut laporan Global Terrorism Index (GTI) 2024, Indonesia menempati peringkat ke-31 dari 163 negara, dengan skor 3.993, yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu prestasi besar Indonesia adalah berhasil masuk dalam daftar 10 negara terbaik yang berhasil mengurangi angka kematian akibat serangan terorisme, meskipun serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua masih menjadi satu-satunya sumber kematian terkait terorisme di negara tersebut.

Di sisi lain, pencapaian ini juga tidak lepas dari keberhasilan Polri dalam mencegah aksi terorisme. Sepanjang tahun 2023 dan 2024, Indonesia tercatat bebas dari serangan terorisme berkat upaya keras Polri dalam menangkap 196 tersangka terorisme sebelum mereka melancarkan aksinya. Selain itu, Polri juga melaksanakan upaya deradikalisasi terhadap lebih dari 8.000 narapidana terorisme dan keluarga mereka, serta berhasil membubarkan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa strategi penanggulangan terorisme yang diterapkan Indonesia, baik melalui pencegahan, penindakan, hingga deradikalisasi, membuahkan hasil yang positif dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

Indonesia mencatatkan pencapaian luar biasa dalam penanggulangan terorisme dalam sepuluh tahun terakhir, seperti yang diungkapkan oleh Haidar Alwi Institute (HAI). Menurut laporan yang dirilis pada 15 Januari 2025, dampak terorisme di Indonesia telah menurun secara signifikan. Dari tahun 2015 hingga 2023, dampak terorisme Indonesia tergolong dalam kategori menengah. Namun, pada tahun 2024, Indonesia berhasil masuk dalam kategori rendah, yang menjadi rekor terbaik dalam sepuluh tahun terakhir.

Berdasarkan laporan Global Terrorism Index (GTI) 2024 yang disusun oleh Institute for Economics and Peace (IEP), Indonesia berada di peringkat ke-31 dari 163 negara dengan skor 3.993. Ini merupakan perbaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Indonesia naik tujuh peringkat dan mengurangi 1.509 poin.

Selain itu, Indonesia juga termasuk dalam daftar sepuluh negara terbaik yang berhasil menurunkan angka kematian akibat serangan terorisme. Satu-satunya penyebab kematian terkait terorisme di Indonesia pada tahun 2024 adalah serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Capaian ini mencerminkan kemajuan besar dalam upaya penanggulangan terorisme dan stabilitas keamanan nasional Indonesia.

Indonesia berhasil mencatatkan “zero attack” atau tidak adanya serangan terorisme sepanjang tahun 2023 dan 2024, kecuali serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Keberhasilan ini sangat terkait dengan upaya Polri yang secara efektif mencegah terorisme dengan menangkap 196 tersangka terorisme sebelum mereka sempat melancarkan aksi terorisme.

Menurut Haidar Alwi, prestasi Polri dalam mencegah terorisme ini sangat signifikan karena telah menyelamatkan banyak nyawa. Jika 196 tersangka tersebut tidak tertangkap, banyak potensi korban yang bisa jatuh. Ini menjadi bukti bahwa kerja keras Polri dalam menangkap tersangka terorisme benar-benar berhasil menjaga keamanan dan melindungi masyarakat.

Selain itu, Polri juga telah melakukan upaya deradikalisasi terhadap 8.118 narapidana terorisme dan keluarganya sepanjang tahun 2024. Salah satu pencapaian penting lainnya adalah pembubaran kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang melibatkan 1.315 orang di Jawa Tengah pada akhir tahun 2024. Semua langkah ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan pencegahan dan deradikalisasi dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

Haidar Alwi menegaskan bahwa keberhasilan ini patut diapresiasi sebagai hasil dari upaya kolaboratif dan keberanian Polri dalam menghadapi ancaman terorisme.

Tinggalkan Balasan