Kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dan Kanada sangat relevan dengan prioritas yang ditekankan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah salah satu fokus utama dalam hubungan bilateral kedua negara, yang sejalan dengan agenda pemerintah Indonesia saat ini.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hussen mengungkapkan bahwa Kanada telah berkomitmen memberikan dukungan dalam pengembangan varietas tanaman pangan yang tahan terhadap perubahan iklim. Tanaman-tanaman ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian di Indonesia dan memberikan manfaat lebih besar dalam hal ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan meningkatkan hasil tanaman yang lebih bergizi bagi masyarakat.
Selain ketahanan pangan, Hussen juga menyoroti kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mengatasi masalah malnutrisi dan meningkatkan kualitas gizi di Indonesia, yang juga menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo. Kanada telah mengalokasikan dana sebesar 364 juta dolar Kanada untuk mendukung upaya pemberantasan malnutrisi di Indonesia melalui penyediaan suplemen vitamin A dan mikronutrisi, yang sangat penting dalam memperbaiki status gizi masyarakat.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia dan Kanada memiliki visi yang sama dalam memajukan ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi dan pengembangan sektor pangan akan memperkuat fondasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dan Kanada memang menjadi salah satu fokus utama dalam hubungan bilateral kedua negara, yang juga sangat selaras dengan prioritas pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, mengungkapkan bahwa Kanada berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam mengembangkan varietas tanaman pangan yang tahan terhadap perubahan iklim. Hal ini akan sangat membantu Indonesia dalam mengatasi tantangan perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pertanian, dengan tanaman yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki hasil yang lebih tinggi serta bergizi.
Hussen juga menjelaskan bahwa Kanada telah menginvestasikan dana besar untuk proyek-proyek ini, yang tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga memberi dampak positif pada ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Ini sejalan dengan tujuan Indonesia untuk memperbaiki ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.
Selain ketahanan pangan, kerja sama Kanada-Indonesia juga mencakup bidang kesehatan, terutama dalam pemberantasan malnutrisi. Hussen menambahkan bahwa Kanada baru-baru ini mengumumkan pendanaan sebesar 364 juta dolar Kanada untuk membantu pemberantasan malnutrisi di Indonesia melalui Nutrition International. Program ini akan memberikan suplemen vitamin A dan mikronutrisi yang penting bagi kesehatan masyarakat, yang juga menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas gizi di Indonesia.
Selain itu, kedua negara juga fokus pada isu-isu seperti mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi yang inklusif, serta transisi energi dan pengembangan energi nuklir. Hussen menekankan bahwa upaya untuk memperbaiki ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi akan memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan cita-cita Visi Indonesia Emas 2045. Meningkatkan kapasitas masyarakat melalui ketahanan pangan yang lebih baik dan ekonomi yang inklusif akan memastikan bahwa Indonesia bisa mencapai tujuan besar tersebut.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.