Pembukaan kembali ekspor pasir laut di Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama organisasi sipil dan pakar lingkungan. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), melalui Sekretaris Jenderalnya, Susan Herawati, menyoroti dampak ekologis dari pengerukan pasir laut, yang menurutnya tidak dapat digantikan oleh teknologi apa pun. Susan menekankan bahwa eksploitasi pasir laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, abrasi, dan kenaikan tinggi ombak. Selain itu, keruhnya perairan akibat pengerukan juga berdampak buruk bagi kehidupan ikan, yang akhirnya merugikan nelayan.
Susan juga mengkritik kebijakan pemerintah terkait rencana pengalihan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk asuransi nelayan, yang dianggap tidak akan membantu nelayan yang telah kehilangan mata pencaharian akibat kerusakan ekosistem. Dia memperkirakan bahwa desa-desa nelayan bisa tenggelam, memaksa nelayan untuk berpindah atau beralih profesi.
Sejalan dengan Susan, Profesor Yonvitner dari Institut Pertanian Bogor (IPB) juga memperingatkan bahwa pengerukan pasir laut dapat meningkatkan kekeruhan air, yang berbahaya bagi ekosistem laut. Meskipun pemerintah berargumen bahwa pasir yang diambil adalah hasil sedimentasi yang dapat mengganggu biota laut, banyak ahli tetap khawatir bahwa dampaknya pada lingkungan akan sangat merugikan.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Muryadi, menyatakan bahwa pemerintah hanya akan mengekspor pasir yang telah melalui proses pemisahan dengan teknologi khusus, sehingga lumpur yang tidak laku di pasar tidak ikut diambil. Namun, kekhawatiran dari para aktivis dan akademisi masih berpusat pada kerusakan lingkungan yang mungkin tidak terhindarkan dari kegiatan pengerukan pasir laut ini.
Artikel terkait dengan topik ekspor pasir laut dan dampaknya terhadap nelayan serta lingkungan mencakup berbagai isu lingkungan dan kebijakan pemerintah terkait eksploitasi sumber daya alam. Berikut beberapa topik dan artikel yang mungkin relevan:
- Dampak Ekologi dari Ekspor Pasir Laut
- Artikel yang membahas bagaimana pengerukan pasir laut dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut, seperti abrasi, naiknya gelombang, serta hilangnya habitat bagi biota laut. Selain itu, artikel yang membahas perubahan iklim dan peran ekosistem pesisir dalam melindungi pantai dari kenaikan permukaan laut juga dapat menjadi bahan bacaan tambahan.
- Nasib Nelayan dalam Kebijakan Eksploitasi Laut
- Artikel yang berfokus pada dampak sosial ekonomi yang dirasakan nelayan akibat penambangan pasir laut. Kehilangan sumber mata pencaharian, perpindahan penduduk pesisir, dan kesulitan adaptasi dengan profesi baru adalah isu-isu yang kerap muncul ketika eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara masif.
- Kebijakan Pemerintah tentang Pengelolaan Sumber Daya Laut
- Peninjauan lebih mendalam terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 dan dua revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait ekspor pasir laut. Bagaimana peraturan ini disusun, apa yang menjadi dasar argumen pemerintah, serta tinjauan hukum terkait pelestarian lingkungan.
- Pendapat Ahli Geologi tentang Penambangan Pasir Laut
- Pendapat dari kalangan akademisi dan geolog yang menganggap material yang diekspor sebagai pasir laut, bukan hanya hasil sedimentasi. Artikel ini dapat memberikan perspektif ilmiah mengenai bagaimana eksploitasi pasir laut mempengaruhi struktur geologis pantai dan laut dangkal.
- Teknologi Pemisahan Pasir dan Lumpur dalam Penambangan Laut
- Artikel yang mengeksplorasi klaim pemerintah tentang teknologi yang digunakan dalam pemisahan pasir dan lumpur, dan apakah teknologi ini benar-benar mampu mengurangi dampak lingkungan dari penambangan pasir.
Jika tertarik pada salah satu isu ini, saya bisa membantu mencari lebih banyak informasi atau penjelasan lebih lanjut.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.