Komisi III beberkan makna arahan Presiden dalam Rapim TNI-Polri 2025

Dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025, anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, mengungkapkan dua makna utama dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang sangat penting bagi TNI dan Polri:

  1. Tanggung jawab besar dalam menjaga kekuatan negara
    Presiden Prabowo menekankan bahwa TNI dan Polri memegang peran penting dalam menjaga kekuatan negara agar Indonesia tidak terjerumus menjadi negara gagal (failed state). Hal ini mengharuskan kedua institusi ini untuk terus mengoreksi diri dan memperbarui peran mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Keamanan negara, baik dari ancaman domestik maupun global, sangat bergantung pada sinergi antara TNI dan Polri.
  2. Kepercayaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat
    Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan kepercayaan penuh kepada TNI dan Polri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat. Arahan ini mengingatkan bahwa pangkat dan jabatan yang disandang oleh anggota TNI dan Polri bukanlah sekadar simbol penghormatan, melainkan amanah dari rakyat. Oleh karena itu, keduanya harus bekerja dengan dedikasi tinggi, menjaga dan melindungi negara serta rakyat, sesuai dengan kewajiban mereka sebagai abdi negara.

Habib Aboe berharap bahwa pesan tersebut segera ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran TNI dan Polri, dari pucuk pimpinan hingga unit-unit terkecil seperti Koramil dan Polsek. Kepercayaan yang diberikan kepada kedua institusi ini harus dijawab dengan pengabdian yang tinggi, agar Indonesia tetap menjadi negara yang kuat dan aman bagi rakyatnya.

Pesan ini juga menegaskan pentingnya profesionalisme dan sinergi dalam menjalankan tugas, agar TNI dan Polri dapat menjaga keamanan negara dan melindungi rakyat dengan sebaik-baiknya.

Dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025 yang digelar pada 30 Januari, anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, membeberkan dua makna utama dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya sangat penting untuk dijadikan pedoman oleh TNI dan Polri:

  1. Tanggung jawab besar untuk menjaga kekuatan negara:
    Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga kekuatan negara dan menghindari potensi Indonesia menjadi negara gagal (failed state). Hal ini menuntut kedua institusi untuk terus mengoreksi dan merevitalisasi peran mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugas mereka. Peran TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan negara sangat penting untuk menghadapi tantangan yang ada.
  2. Kepercayaan penuh untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat:
    Presiden juga menegaskan bahwa pangkat dan jabatan yang disandang oleh anggota TNI dan Polri bukan hanya sekadar simbol penghormatan, tetapi juga amanah yang diberikan oleh rakyat. Ini berarti bahwa TNI dan Polri harus memberikan pelayanan terbaik untuk melindungi dan mengayomi rakyat. Mereka harus memegang tanggung jawab besar sebagai pelindung negara dan rakyat yang membiayai gaji mereka.

Habib Aboe mengingatkan bahwa pesan Presiden Prabowo sudah sangat jelas dan harus segera ditindaklanjuti oleh TNI dan Polri. Dia berharap pesan tersebut dapat diwujudkan dengan langkah konkret oleh seluruh jajaran, dari pimpinan tertinggi hingga satuan terkecil seperti Koramil dan Polsek. Kepercayaan yang diberikan kepada TNI dan Polri harus dijawab dengan dedikasi tinggi, agar Indonesia tetap menjadi negara yang kuat dan aman bagi rakyatnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kekuatan militer dan kepolisian dalam menghadapi ancaman keamanan. Menurutnya, untuk menghancurkan sebuah negara, musuh akan berusaha melemahkan tentara, polisi, dan intelijen. Oleh karena itu, kedua institusi ini harus selalu solid dan siap mengayomi rakyat.

Tinggalkan Balasan