Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan berharap mulai 17 Agustus nanti, orang yang tidak berhak mendapatkan subsidi bisa dikurangi.
Harapan ia sampaikan terkait proyeksi defisit APBN 2024 yang akan lebih besar dari target pemerintah. Hal ini terjadi seiring dengan pendapatan negara yang diproyeksi tidak mencapai target.
Penurunan penerimaan negara itu katanya, terutama disebabkan oleh merosotnya setoran PPh badan dari perusahaan-perusahaan berbasis komoditas, yang terkena dampak penurunan harga komoditas secara tajam.
“Kita berharap 17 Agustus ini orang yang tidak berhak mendapat subsidi akan bisa kita kurangi,” katanya melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan Selasa (9/7).
Ia mengatakan pengurangan konsumsi subsidi, salah satunya BBM bisa berdampak besar pada penurunan inefisiensi yang terjadi di Indonesia selama ini.
Penyaluran subsidi memang banyak tidak tepat sasaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan banyak orang kaya yang masih menikmati subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG.
Bahkan, jumlah orang kaya yang menikmati BBM subsidi ini lebih banyak dari jumlah rakyat miskin yang seharusnya menerima bantuan itu.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Nathan Kacaribu menyebut berdasarkan data yang dimilikinya, orang miskin yang menikmati subsidi LPG 3 kg 23,3 persen dari sasaran.
Sementara, 57,9 persen pengguna LPG 3 Kilogram (Kg) lainnya adalah orang kaya. Begitu juga dengan BBM subsidi. Dari jumlah yang disalurkan 60 persen dinikmati orang kaya dan orang miskin hanya menikmati 40 persen dari total yang diberikan.
Kasus terbaru dari masalah itu mengemuka saat artis Prilly Latuconsina kedapatan menggunakan LPG 3 kg untuk memasak saat Lebaran. Aksinya itu ramai dikritik oleh netizen.
Lewat unggahan di Instagram, Prilly membeberkan asal usul tabung gas subsidi itu bisa ada di rumahnya dan ia gunakan saat memasak jelang Lebaran 2024.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.