Berikut adalah beberapa berita terkait mengenai 26 kapal PELNI yang dapat mengangkut lima juta orang tiap tahunnya, yang disampaikan oleh Menko AHY:
1. Kesiapan PELNI untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru
Menko AHY dalam peninjauan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, memberikan penegasan terkait peran PT PELNI dalam mendukung transportasi laut selama periode liburan Natal dan Tahun Baru. PELNI memastikan keberangkatan kapal penumpang yang aman dan nyaman, serta kesiapan fasilitas pelabuhan untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang. AHY juga mengungkapkan bahwa kapal-kapal PELNI mampu mengangkut lebih dari lima juta penumpang dalam setahun, termasuk pada puncak mudik liburan akhir tahun.
2. Peningkatan Armada Kapal untuk Konektivitas Wilayah Timur
Seiring dengan peranannya sebagai penyedia transportasi laut utama, PELNI juga diharapkan untuk semakin meningkatkan kapasitas armadanya, terutama untuk wilayah Indonesia Timur yang sulit dijangkau oleh moda transportasi lainnya. Dalam kunjungannya, AHY juga mengapresiasi PT PELNI yang telah mengoperasikan kapal penumpang seperti KM Labobar untuk melayani jalur menuju daerah-daerah seperti Makassar, Ambon, dan Manokwari.
3. Pencapaian Puncak Mudik Natal 2024 di Tanjung Priok
Puncak mudik Natal 2024 tercatat telah terjadi pada 23 Desember di Pelabuhan Tanjung Priok, dengan dua kapal utama yaitu KM Dorolonda dan KM Dobonsolo berangkat dengan membawa ribuan penumpang menuju berbagai tujuan di Indonesia, termasuk Papua. Ini menjadi gambaran nyata dari kontribusi besar PELNI dalam mendukung mobilitas warga Indonesia, khususnya di musim liburan besar.
4. Kolaborasi PELNI dengan Kemenhub dalam Penyediaan Kapal
Selain kapal-kapal milik PELNI, pemerintah juga menyediakan 50 kapal lain milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung transportasi laut, baik untuk angkutan penumpang maupun barang. AHY menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemenhub dan PELNI dalam menjaga kelancaran arus transportasi laut, terutama di musim liburan yang sering kali meningkatkan volume perjalanan.
5. Peningkatan Layanan Kapal Penumpang untuk Masyarakat
AHY juga mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya jumlah kapal penumpang yang dimiliki PELNI, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kapal, dari segi kenyamanan, keselamatan, dan fasilitas kapal yang memadai. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transportasi laut sebagai alternatif yang aman dan efisien.
6. Rekomendasi untuk Penyempurnaan Infrastruktur Pelabuhan
Selama peninjauan, AHY juga menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung kelancaran operasional kapal-kapal penumpang, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama yang menjadi titik keberangkatan menuju berbagai wilayah di Indonesia. Pembenahan fasilitas pelabuhan dianggap penting untuk mempercepat proses embarkasi dan debarkasi penumpang.
7. Peningkatan Jumlah Penumpang dalam Periode Libur
Selama periode Natal dan Tahun Baru, PELNI diperkirakan akan mengalami lonjakan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Hal ini berkaitan dengan banyaknya warga yang menggunakan transportasi laut untuk bepergian ke daerah asal atau menikmati liburan. AHY mengingatkan bahwa penting bagi semua pihak yang terlibat untuk memastikan kelancaran pelayanan bagi jutaan penumpang.
Melalui berbagai langkah tersebut, pemerintah berharap PELNI dapat terus berperan sebagai salah satu pilar utama dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia, khususnya untuk perjalanan antar pulau di wilayah nusantara.
Menko AHY: Kapal PELNI Bisa Angkut Lima Juta Penumpang Setiap Tahun
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), yang saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang, dapat mengangkut hingga lima juta penumpang setiap tahunnya. Dalam konteks ini, AHY menyatakan bahwa kapal-kapal tersebut berperan penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama dalam menghadapi musim liburan seperti Natal dan Tahun Baru.
Angkutan Laut Lebih Luas: 82 Kapal Tersedia
Selain kapal-kapal milik PELNI, pemerintah juga menyediakan total 82 kapal angkutan yang terdiri dari 50 kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan 32 kapal milik PELNI. Dari 32 kapal yang dimiliki PELNI, sebanyak 26 di antaranya adalah kapal penumpang, termasuk KM Labobar yang menjadi salah satu kapal unggulan. AHY menjelaskan bahwa KM Labobar sendiri mampu mengangkut lebih dari lima juta penumpang setiap tahun.
“Di antara 32 kapal tersebut, ada 26 yang merupakan kapal penumpang, di antaranya adalah KM Labobar ini, yang tiap tahun itu bisa hingga lima juta lebih penumpang,” ujar AHY, usai meninjau kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Minggu (22/12).
Peninjauan Kesiapan Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru
AHY melakukan peninjauan untuk memastikan kesiapan angkutan laut dalam menyambut musim liburan. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat yang hendak berpergian menggunakan kapal laut selama periode Natal dan Tahun Baru. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang digunakan, terutama yang melayani rute-rute jauh ke wilayah Indonesia Timur, dalam kondisi optimal dan siap untuk mengangkut penumpang.
Dalam kesempatan tersebut, AHY berbincang dengan sejumlah penumpang dan menemukan bahwa banyak di antaranya yang akan berlayar menuju wilayah Indonesia Timur seperti Makassar, Ambon, Manokwari, dan Nabire.
Apresiasi Terhadap Pelni dan Kru KM Labobar
AHY juga mengapresiasi kinerja PT PELNI dan kru KM Labobar yang telah mempersiapkan kapal dan memastikan bahwa instrumen pelayaran serta fasilitas untuk penumpang berfungsi dengan baik. “Tadi saya lihat kemudian juga kami cek instrumennya, semuanya masih bekerja dengan sangat baik, dan mudah-mudahan bisa menjalankan tugas dengan baik dan melayani masyarakat sampai ke tujuan akhir,” kata AHY.
Puncak Mudik Natal dan Tahun Baru 2024
PT Pelni Cabang Jakarta mencatat bahwa puncak mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Pelabuhan Tanjung Priok sudah terjadi pada Senin, 23 Desember 2024. Pada hari itu, dua kapal besar, KM Dorolonda dan KM Dobonsolo, berangkat membawa ribuan penumpang ke tujuan-tujuan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua.
- KM Dorolonda mengangkut sekitar 1.200 penumpang dengan rute Surabaya, Makassar, Ambon, Bau-Bau, dan tujuan akhir Papua.
- KM Dobonsolo membawa sekitar 600 penumpang dari Tanjung Priok dengan tujuan yang sama, yakni Papua.
Kehadiran kapal-kapal ini menjadi tulang punggung dalam menyediakan transportasi laut yang aman dan terjangkau untuk masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin menghabiskan liburan akhir tahun di kampung halaman atau tujuan wisata.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.