Pertumbuhan ekonomi Kota Madiun pada tahun 2024 tercatat mencapai 5,73 persen, yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang sebesar 4,93 persen dan nasional yang hanya mencapai 5,03 persen. Hal ini menjadikan Kota Madiun sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Timur, hanya sedikit lebih rendah dari Surabaya yang mencatatkan angka 5,76 persen.
Sektor-sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Madiun antara lain adalah transportasi dan pergudangan, dengan pertumbuhan mencapai 10,95 persen. Selain itu, pengeluaran konsumsi oleh lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) juga tumbuh cukup tinggi, yakni sebesar 13,34 persen.
Meski demikian, ada beberapa sektor yang mengalami pelambatan, seperti sektor perdagangan, yang meskipun tumbuh positif pada angka 4,59 persen, namun melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor industri pengolahan dan informasi serta komunikasi juga menunjukkan tren serupa, yakni mengalami pertumbuhan positif namun sedikit menurun dibandingkan tahun 2023.
Untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Pemkot Madiun terus berupaya untuk mempermudah investasi dan memperkuat sektor perdagangan yang dapat mendongkrak perekonomian kota.
Pertumbuhan ekonomi Kota Madiun pada tahun 2024 tercatat mencapai 5,73 persen, menjadikannya sebagai yang kedua tertinggi di Jawa Timur, setelah Surabaya yang tumbuh 5,76 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 4,93 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,03 persen.
Menurut Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Aziz, PDRB Kota Madiun pada tahun 2024 mencapai Rp18,65 triliun berdasarkan harga berlaku, dan Rp12,44 triliun berdasarkan harga konstan. Sektor yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi adalah Transportasi dan Pergudangan, dengan angka 10,95 persen. Dari sisi pengeluaran, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 13,34 persen.
Namun, meski pertumbuhan ekonomi Madiun cukup tinggi, terdapat sektor yang harus diwaspadai, yakni sektor perdagangan. Sektor ini masih tumbuh positif pada angka 4,59 persen di 2024, tetapi melambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor yang tercatat 5,60 persen pada 2023.
Pada tahun 2024, sektor industri pengolahan di Kota Madiun mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,36 persen, meskipun sedikit melambat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar 7,98 persen. Sektor informasi dan komunikasi juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan angka 4,93 persen, namun sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,17 persen.
Menurut Abdul Aziz, Kepala BPS Kota Madiun, penurunan ini disebabkan oleh sedikit penurunan kinerja di sektor-sektor tersebut. Meskipun demikian, Pemkot Madiun terus berupaya untuk meningkatkan ekonomi di wilayahnya dengan menjadikan ekonomi sebagai prioritas utama dalam setiap pembangunan yang direncanakan.
Pemkot Madiun mempermudah pengusaha besar yang ingin berinvestasi dengan memberikan kemudahan izin usaha dan pemilihan lokasi strategis. Selain itu, berbagai kegiatan yang menarik pengunjung dari luar daerah juga terus diselenggarakan untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Aziz juga berharap sektor perdagangan dapat terus didorong karena sektor ini memiliki peluang besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Dengan penguatan sektor perdagangan, diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian Kota Madiun secara keseluruhan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.