Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, akan melibatkan sekitar 200 pelaku UMKM dalam rangkaian kegiatan peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung pada 20-26 Januari 2025. Puncak acara akan diadakan pada 24-25 Januari 2025, yang bersamaan dengan Rapat Kerja (Raker) NU 2025. Kegiatan ini akan mencakup pameran UMKM dan pendidikan tinggi yang dikelola oleh NU, dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi pelaku UMKM di lingkungan NU.
Pameran tersebut akan memamerkan berbagai produk seperti makanan olahan, kerajinan tangan, busana Muslim, hingga teknologi berbasis pesantren. Selain itu, kegiatan ini juga akan diisi dengan workshop, seminar pendidikan, forum bisnis dan investasi UMKM, serta penampilan seni dan budaya pesantren. Kiai Abdul Hamid Wahid, Kepala Ponpes Nurul Jadid, berharap acara ini dapat menciptakan “benchmarking” untuk pendidikan tinggi di NU dan mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli untuk memperluas jaringan dan pasar.
Acara ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap almarhum KH Zaini Mun’im, pendiri Ponpes Nurul Jadid, yang dikenal sebagai tokoh NU berpengaruh. Pelaksanaan Harlah NU di Ponpes Nurul Jadid diharapkan bukan hanya menjadi seremonial, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk kontribusi dalam penguatan ekonomi dan pendidikan bagi umat.
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, akan melibatkan sekitar 200 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jawa Timur dalam rangkaian peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), yang akan berlangsung pada 20-26 Januari 2025. Kegiatan ini akan mencakup berbagai acara, termasuk pameran UMKM dan pameran pendidikan tinggi yang dikelola oleh NU.
Kegiatan utama puncak Harlah NU, yang juga bersamaan dengan Rapat Kerja (Raker) NU 2025 pada 24-25 Januari, akan diisi dengan pameran yang menampilkan produk-produk UMKM dari berbagai sektor, seperti makanan olahan, kerajinan tangan, busana Muslim, dan teknologi berbasis pesantren, termasuk “Rumah Arsip NU” yang berpusat di Gresik. Pameran ini bertujuan untuk mendorong UMKM di lingkungan NU agar terus berkembang, serta menciptakan peluang bagi pelaku UMKM untuk bertemu dengan pembeli (buyer).
Kiai Abdul Hamid Wahid, Kepala Ponpes Nurul Jadid, berharap kegiatan ini akan menjadi momentum yang dapat mendorong kemajuan pendidikan tinggi di NU, sekaligus memperkenalkan berbagai produk unggulan dari UMKM kepada masyarakat luas. Ia juga berharap acara ini bisa diadakan secara rutin, baik tahunan atau triwulanan, untuk memperkuat ekonomi dan pendidikan di lingkungan NU.
Selain pameran, rangkaian acara juga mencakup workshop, seminar pendidikan, forum bisnis dan investasi UMKM, serta penampilan seni dan budaya pesantren. Para peserta juga akan disuguhi talkshow inspiratif dengan pengusaha sukses Nahdliyin, yang menunjukkan peran NU tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam penguatan ekonomi dan pendidikan bangsa.
Pelaksanaan Harlah ke-102 NU di Ponpes Nurul Jadid ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap almarhum KH Zaini Mun’im, pendiri Ponpes Nurul Jadid, yang dikenal sebagai tokoh NU berpengaruh. Ketua Panitia Pelaksana Harlah ke-102 NU, Maskuri, menekankan bahwa acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai bentuk tabarrukan kepada almarhum yang telah memberikan kontribusi besar bagi NU dan umat Islam.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.