Simulasi evakuasi prajurit terluka yang dilakukan oleh TNI AU dalam kegiatan Fire Power Demo Angkasa Yudha 2024 di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, pada 3 Desember 2024, merupakan bagian dari upaya untuk mengasah kemampuan tim Search and Rescue (SAR) TNI AU dalam melakukan operasi penyelamatan di medan perang. Dalam latihan tersebut, pasukan yang terluka akibat pertempuran disimulasikan untuk dievakuasi dengan melibatkan berbagai alutsista.
Tahapan simulasi melibatkan beberapa tahapan kritis:
- Evakuasi oleh Helikopter: Satuan Caracal Flight yang terdiri dari satu helikopter EC-725 Caracal dan dua helikopter H-225M dari Skadron Udara 8 ditugaskan untuk mengevakuasi prajurit yang terluka.
- Keamanan Pendaratan: Sebelum mendarat, helikopter Caracal-1 menghancurkan area sekitar dengan rudal untuk memastikan bahwa tempat pendaratan aman bagi pasukan.
- Penurunan Pasukan: Setelah itu, helikopter Caracal-2 menurunkan prajurit Kopasgat menggunakan teknik fast rope untuk mengamankan lokasi pendaratan serta memberikan pertolongan medis pertama kepada prajurit yang terluka.
- Evakuasi Pasukan: Setelah prajurit yang terluka berhasil dievakuasi, pasukan lainnya juga dievakuasi secara keseluruhan ke helikopter.
Simulasi ini tidak hanya menguji ketangguhan dan ketepatan tim SAR, tetapi juga memperlihatkan koordinasi antara berbagai unit dalam melakukan evakuasi yang sukses sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian latihan Angkasa Yudha 2024 yang lebih besar, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan TNI AU dalam menjaga pertahanan udara, termasuk dalam melaksanakan misi penyelamatan di tengah situasi pertempuran. Sebelumnya, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, membuka latihan tersebut pada 4 November 2024 dengan menekankan bahwa latihan ini juga bertujuan untuk memperkuat pertahanan negara, dengan melibatkan 2.500 personel dan sejumlah besar alutsista, termasuk 56 jenis pesawat, radar, serta kendaraan taktis dan khusus.
Dengan latihan seperti ini, TNI AU diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan operasionalnya, baik dalam menghadapi ancaman maupun dalam situasi penyelamatan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan.
TNI AU Lakukan Simulasi Evakuasi Prajurit Terluka di Medan Perang
Jakarta (ANTARA) – Jajaran TNI AU melaksanakan simulasi penyelamatan pasukan yang terluka di medan perang dalam rangka kegiatan Fire Power Demo Angkasa Yudha 2024 yang berlangsung di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (3/12).
Simulasi ini bertujuan untuk mengasah kemampuan tim Search And Rescue (SAR) dalam mengevakuasi korban luka di tengah situasi pertempuran yang berlangsung. Dalam peragaan ini, pasukan yang terluka disimulasikan setelah terlibat dalam pertempuran.
Proses Simulasi Evakuasi:
- Helikopter EC-725 Caracal dari Satuan Caracal Flight, bersama dengan dua helikopter H-225M dari Skadron Udara 8, diberi tugas untuk mengevakuasi prajurit yang terluka.
- Helikopter pertama, Caracal-1, langsung menuju lokasi dan melaksanakan serangan dengan rudal untuk memastikan keamanan area pendaratan.
- Setelah itu, helikopter Caracal-2 menurunkan pasukan Kopasgat dengan menggunakan teknik fast rope untuk mengamankan tempat pendaratan dan memberikan pertolongan medis pertama kepada prajurit yang terluka.
- Setelah proses penyelamatan selesai, seluruh pasukan yang terlibat dievakuasi menggunakan helikopter.
Keberhasilan Simulasi:
Simulasi ini berhasil dijalankan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, menunjukkan kesiapan dan koordinasi yang baik antara pasukan SAR dan unit-unit terkait. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan kemampuan tempur dan evakuasi pasukan, terutama dalam menjalankan misi di medan perang yang sesungguhnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan tahunan Angkasa Yudha 2024 yang lebih besar, dengan fokus pada penguatan pertahanan udara negara, khususnya dalam menghadapi ancaman terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada latihan kali ini, TNI AU melibatkan 2.500 personel dan mengerahkan berbagai alutsista, termasuk 56 jenis pesawat, radar, kendaraan taktis, serta kendaraan khusus.
Tujuan Latihan Angkasa Yudha 2024 adalah untuk mengasah kemampuan operasional TNI AU dalam menghadapi berbagai ancaman serta memperkuat pertahanan udara di wilayah IKN. Diharapkan, dengan latihan ini, seluruh jajaran TNI AU dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam menjalankan misi-misi pertahanan negara.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.