Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja

Warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, yang telah direlokasi ke rumah susun (rusun) di Jakarta, akan mendapatkan pelatihan kerja sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan keterampilan mereka. Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keahlian yang berguna bagi warga, selain tempat tinggal yang telah disediakan. Pelatihan tersebut mencakup berbagai bidang, seperti tata boga (memasak), serta memfasilitasi mereka dalam mendapatkan KTP dan Surat Izin Mengemudi (SIM), agar mereka bisa memiliki identitas yang sah dan mata pencarian yang lebih baik.

Pelatihan kerja ini penting karena sebagian besar warga kolong Angke sebelumnya bekerja sebagai pekerja rumah tangga, ojek online, pemulung, dan profesi lainnya. Uus berharap dengan adanya pelatihan ini, warga bisa memperoleh penghasilan yang lebih stabil dan mandiri, serta menghindari tindakan yang tidak diinginkan.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan pendampingan melalui Dinas Sosial DKI Jakarta untuk membantu warga beradaptasi dengan kehidupan baru mereka di rusun. Hingga saat ini, 257 keluarga atau sekitar 685 jiwa telah berhasil direlokasi dari kolong Tol Angke, dengan sebagian besar warga memiliki KTP DKI dan sudah dipindahkan ke berbagai rusun seperti Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur, dan Rusun PIK Pulogadung.

Untuk warga yang memiliki KTP luar DKI, mereka diberikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan. Sementara itu, 20 keluarga yang belum memiliki KTP DKI sedang dalam proses pembuatan KTP, dan sebagian sudah dipindahkan ke rusun.

Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai pelatihan kerja untuk warga kolong Angke yang direlokasi:

Sebanyak ratusan warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, yang telah direlokasi ke rumah susun (rusun) di Jakarta, akan memperoleh pelatihan kerja dari pemerintah. Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut akan diberikan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan warga setelah mereka dipindahkan ke tempat tinggal yang lebih layak.

Pelatihan yang akan diberikan meliputi berbagai keterampilan, seperti tata boga (memasak), dan juga memfasilitasi warga untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Surat Izin Mengemudi (SIM). Uus menyatakan bahwa dengan adanya pelatihan dan identitas yang sah, warga akan memiliki kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan lebih stabil, serta dapat menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri maupun masyarakat.

Warga kolong Angke sebelumnya bekerja dalam berbagai profesi, seperti pekerja rumah tangga, ojek online, pemulung, dan lainnya. Dengan pelatihan yang diberikan, mereka diharapkan bisa memiliki keterampilan yang sesuai dengan ketentuan dan dapat menghasilkkan penghasilan yang lebih baik.

Selain pelatihan, pemerintah juga akan memberikan pendampingan melalui Dinas Sosial DKI Jakarta dan pengelola rusun agar warga yang direlokasi bisa beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Hingga kini, 257 keluarga yang terdiri dari 685 jiwa telah berhasil dipindahkan ke berbagai rusun, seperti Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur, dan Rusun PIK Pulogadung. Pemerintah juga memberikan kompensasi bagi warga dengan KTP luar DKI Jakarta dan sedang memproses pembuatan KTP untuk keluarga tanpa identitas resmi.

Tinggalkan Balasan