Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melaporkan bahwa kerugian akibat cuaca ekstrem dan angin kencang yang melanda daerah tersebut mencapai sekitar Rp1,6 miliar. Bencana yang terjadi pada Sabtu (1/11) ini mengakibatkan kerusakan parah di berbagai desa, dengan puluhan rumah warga, bangunan, dan fasilitas umum mengalami kerusakan, terutama di bagian atap.
Beberapa lokasi yang terdampak meliputi:
- Desa Belo, Kecamatan Palibelo – 11 rumah rusak berat dan kerusakan pada Kampus STKIP Tamsis, dengan kerugian mencapai Rp270 juta.
- Desa Bre dan Desa Teke – Enam rumah di Desa Bre dan satu rumah di Desa Teke mengalami kerusakan, dengan total kerugian sekitar Rp190 juta.
- Kecamatan Woha (Desa Talabiu dan Desa Rabakodo) – Terdapat kerusakan pada rumah-rumah warga, gudang penyimpanan garam petani, gazebo, dan toko, dengan total kerugian sekitar Rp480 juta.
- Kecamatan Madapangga (Desa Tonda dan Desa Mpuri) – 30 rumah rusak berat dan 8 rusak ringan di Desa Tonda, serta kerusakan pada 4 rumah di Desa Mpuri, dengan total kerugian sekitar Rp600 juta.
BPBD juga telah menyediakan bantuan darurat, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, serta mengadakan kajian cepat terkait kondisi di lapangan. Kebutuhan mendesak bagi warga saat ini adalah terpal dan atap seng untuk melindungi rumah mereka yang rusak. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan bencana lain yang mungkin terjadi.
Berikut beberapa poin penting terkait dampak bencana ekstrem yang melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB):
- Total Kerugian: BPBD Kabupaten Bima mencatat bahwa kerugian akibat bencana angin kencang dan hujan lebat mencapai Rp1,6 miliar.
- Dampak pada Infrastruktur: Puluhan rumah warga dan beberapa bangunan publik, seperti gudang dan kampus, mengalami kerusakan berat, khususnya di bagian atap. Pohon-pohon juga banyak yang tumbang akibat angin kencang.
- Desa dan Kecamatan Terdampak:
- Desa Belo, Kecamatan Palibelo: 11 rumah rusak berat serta Kampus STKIP Tamsis, dengan kerugian sekitar Rp270 juta.
- Desa Bre dan Desa Teke: Enam rumah di Desa Bre dan satu di Desa Teke rusak, dengan total kerugian sekitar Rp190 juta.
- Kecamatan Woha (Desa Talabiu dan Desa Rabakodo): Kerusakan pada rumah, gudang garam, dan toko dengan kerugian sekitar Rp480 juta.
- Kecamatan Madapangga (Desa Tonda dan Desa Mpuri): Total kerugian diperkirakan mencapai Rp600 juta dari kerusakan puluhan rumah.
- Penanganan dan Bantuan: BPBD telah melakukan berbagai upaya, seperti koordinasi dengan pihak terkait, pendataan, serta memberikan bantuan darurat. Kebutuhan mendesak bagi para korban saat ini meliputi terpal dan atap seng untuk memperbaiki rumah yang rusak.
- Imbauan BPBD: Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan melaporkan segala kejadian ke BPBD Kabupaten Bima untuk penanganan yang cepat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.