Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, mengajak bankir, investor, hingga inovator dari berbagai belahan dunia untuk berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia menekankan bahwa proyek infrastruktur yang besar, seperti pembangunan jalan, prasarana konektivitas darat, laut, udara, bendungan, dan tanggul laut, memerlukan pembiayaan yang besar dan kompleks. Oleh karena itu, AHY mengajak berbagai pihak untuk bergotong-royong dalam menyediakan dana serta keahlian yang diperlukan untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut.
Selain itu, AHY menyampaikan pentingnya dukungan anggaran yang inovatif dan kredibel untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan efisien dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memajukan sektor infrastruktur, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, AHY juga menjelaskan visinya untuk Indonesia 20 tahun mendatang, yaitu pada tahun 2045. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus dilihat dalam konteks jangka panjang, dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera, dengan ekonomi yang berkembang pesat dan kualitas hidup yang terus meningkat. AHY menekankan bahwa pembangunan yang inklusif sangat penting, sehingga tidak ada daerah atau kalangan yang tertinggal.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, kolaborasi antara sektor publik dan swasta, termasuk dengan para bankir dan investor, menjadi kunci untuk menciptakan solusi pembiayaan yang tepat, inovatif, dan kredibel dalam membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, mengajak bankir, investor, dan inovator dari berbagai penjuru dunia untuk berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang berskala besar memerlukan pembiayaan yang signifikan, terutama untuk proyek-proyek seperti jalan, prasarana konektivitas, bendungan, dan tanggul laut.
Menurut AHY, infrastruktur bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga memerlukan dukungan anggaran yang inovatif dan kredibel. Dengan melibatkan berbagai pihak, seperti bankir dan investor, diharapkan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan lebih efisien dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pandangannya mengenai visi pembangunan Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ia mengingatkan pentingnya memandang masa depan Indonesia hingga tahun 2045, bukan hanya fokus pada pencapaian lima tahun mendatang. AHY menekankan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, semua sektor pembangunan harus diintegrasikan dengan baik, dan ia merasa memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan berbagai upaya terbaik yang ada, bekerja sama dengan lima kementerian terkait yang fokus pada pembangunan fisik dan infrastruktur.
AHY juga mengungkapkan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus mendukung pencapaian swasembada pangan, energi, dan air bersih, yang menjadi bagian penting dari kesejahteraan rakyat. Ia menegaskan pentingnya menciptakan masyarakat yang semakin sejahtera, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kualitas hidup yang semakin baik, yang didukung oleh sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lain yang meningkatkan kesejahteraan.
Dalam visinya, tidak boleh ada daerah yang tertinggal, dan tidak boleh ada kalangan masyarakat yang terabaikan. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan pembangunan merata di seluruh Indonesia, agar kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa peran perusahaan swasta akan lebih besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, dibandingkan dengan penugasan kepada kementerian atau BUMN. Menurutnya, sektor swasta lebih efisien, inovatif, dan berpengalaman dalam mengelola proyek-proyek besar seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Dengan melibatkan perusahaan swasta, diharapkan proses pembangunan infrastruktur dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan menghasilkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan.
Sementara itu, peran pemerintah akan difokuskan pada proyek-proyek inti yang berkaitan langsung dengan perlindungan rakyat, seperti sektor keamanan, kesehatan, dan pendidikan. Pemerintah juga akan memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun oleh sektor swasta tetap sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat luas.
Pendekatan ini mencerminkan upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang vital bagi perekonomian Indonesia, dengan melibatkan perusahaan swasta yang memiliki kapasitas dan pengalaman dalam pengelolaan proyek berskala besar.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.