BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang diprediksi akan terjadi di tujuh wilayah pesisir di Provinsi Maluku. Fenomena ini dipicu oleh posisi bulan yang berdekatan dengan bumi, yaitu pada bulan baru tanggal 28 Februari 2025 dan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 1 Maret 2025. Kombinasi kedua fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut yang dapat menyebabkan banjir rob.
Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain:
- Pesisir Pulau Ambon
- Pesisir selatan Pulau Seram
- Seram Timur
- Pulau Banda
- Kepulauan Tanimbar
- Kepulauan Kai
- Pesisir Kepulauan Aru
BMKG juga mengingatkan bahwa dampak dari fenomena ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat di pelabuhan dan kawasan permukiman pesisir, seperti bongkar muat barang dan mobilitas penduduk. Oleh karena itu, masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk tetap waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca maritim yang disampaikan BMKG.
Masyarakat disarankan untuk mengikuti update informasi cuaca maritim melalui BMKG Maritim Ambon, media sosial BMKG, atau menghubungi kantor BMKG terdekat untuk langkah-langkah antisipasi lebih lanjut.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang pasang laut yang dapat menyebabkan banjir rob di tujuh wilayah pesisir di Provinsi Maluku. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin, menjelaskan bahwa fenomena bulan baru yang terjadi pada 28 Februari 2025, serta perigee, yaitu jarak terdekat bulan dengan bumi pada 1 Maret 2025, berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Dengan adanya potensi terjadinya banjir rob antara 28 Februari hingga 6 Maret 2025, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Maluku untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi terkait cuaca maritim yang disampaikan BMKG. Masyarakat diminta untuk memperhatikan pembaruan informasi yang dapat membantu dalam mengambil langkah antisipatif guna meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Mujahidin, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, menjelaskan bahwa wilayah yang berpotensi terdampak banjir rob mencakup:
- Pesisir Pulau Ambon
- Pesisir selatan Pulau Seram
- Seram Timur
- Pulau Banda
- Kepulauan Tanimbar
- Kepulauan Kai
- Pesisir Kepulauan Aru
Berdasarkan data water level (tinggi muka air laut) dan prediksi pasang surut, BMKG memperkirakan banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Maluku.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa waktu terjadinya gelombang pasang dan banjir rob ini akan berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, baik dari segi hari maupun jam. Oleh karena itu, masyarakat di wilayah yang berpotensi terdampak disarankan untuk memantau perkembangan informasi dari BMKG secara terus-menerus agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk mengambil langkah antisipatif guna meminimalkan dampak dari potensi banjir rob. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Memperhatikan update informasi cuaca maritim: Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi cuaca terkini yang disampaikan oleh BMKG Maritim Ambon melalui kontak BMKG, media sosial BMKG, atau dengan menghubungi kantor BMKG terdekat.
- Siaga terhadap pasang maksimum air laut: Warga di kawasan pesisir harus tetap waspada dan siap siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, yang dapat menyebabkan banjir rob di beberapa daerah.
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dengan terus mengikuti informasi terbaru dari BMKG untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin terjadi akibat fenomena gelombang pasang ini.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.