BPOM pastikan kesiapan bahan baku produk biologi untuk produksi lokal

BPOM memastikan kesiapan pengembangan bahan baku produk biologi untuk produksi lokal sebagai respons terhadap tingginya prevalensi diabetes di Indonesia dan kebutuhan akan kemandirian farmasi. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, dan diprediksi pada 2045 jumlah penderita diabetes akan mencapai 28,6 juta orang.

Mengingat sebagian besar produk biologi masih bergantung pada impor, BPOM mengidentifikasi tantangan terkait ketersediaan dan aksesibilitas produk ini. Oleh karena itu, BPOM mendukung pengembangan produksi bahan baku produk biologi dalam negeri untuk mencapai kemandirian farmasi, yang juga mendukung ketahanan kesehatan nasional.

Beberapa langkah yang diambil BPOM termasuk pendampingan dalam pengembangan produksi, fasilitasi uji klinis yang lebih efektif, serta pemenuhan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). BPOM juga mempercepat proses perizinan dan meningkatkan kapasitas pengawasan serta inspeksi untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ketat.

Salah satu contoh kemajuan ini adalah kolaborasi BPOM dengan PT Bernofarm, yang sejak akhir 2021 telah menjalani berbagai proses sertifikasi CPOB untuk memproduksi produk biologi seperti heparin, obat antikoagulan yang mencegah pembekuan darah. BPOM berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan penguatan sektor kesehatan di Indonesia melalui pengembangan produk biologi lokal.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk biologi dan meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan yang lebih terjangkau dan berkualitas.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan kesiapan pengembangan bahan baku produk biologi untuk produksi lokal seiring dengan tingginya prevalensi diabetes di Indonesia. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan bahwa International Diabetes Federation (IDF) memproyeksikan satu dari delapan orang dewasa di dunia akan menderita diabetes pada tahun 2045, dengan jumlah penderita diperkirakan meningkat sebesar 46%, atau sekitar 783 juta jiwa.

Indonesia saat ini menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, dan pada 2045 diprediksi jumlah penderita diabetes di Indonesia akan mencapai 28,6 juta orang. Hingga saat ini, produk biologi masih bergantung pada impor, yang menimbulkan tantangan terkait ketersediaan dan aksesibilitasnya bagi masyarakat.

Oleh karena itu, BPOM mendukung pengembangan produksi bahan baku produk biologi serta produk biologi dalam negeri. Langkah ini dianggap strategis untuk mencapai kemandirian farmasi dan ketahanan kesehatan nasional. BPOM turut membantu dalam pengembangan dan produksi bahan baku produk biologi serta biosimilar lainnya, melalui pendampingan dalam uji klinis yang lebih efektif, pemenuhan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), percepatan proses perizinan, serta peningkatan kapasitas pengawasan dan inspeksi.

BPOM juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh PT Bernofarm, yang sejak akhir 2021 telah didampingi oleh BPOM dalam hal diskusi fasilitas, persiapan pra-sertifikasi CPOB, dan pemenuhan standar yang dibutuhkan. PT Bernofarm juga telah memiliki 20 sertifikat CPOB dengan berbagai macam sediaan farmasi. Pada tahun 2024, mereka akan melaksanakan inspeksi untuk sertifikasi CPOB dalam rangka produksi produk biologi, seperti heparin, yang berfungsi sebagai obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah.

Dengan dukungan BPOM, diharapkan pengembangan produksi produk biologi dalam negeri ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor, memperbaiki ketersediaan produk, dan meningkatkan aksesibilitas obat-obatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan