Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan ringan pada Oktober 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, baik di tingkat petani maupun penggilingan. Harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran juga tercatat menurun.
Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar, rata-rata harga GKP di tingkat petani pada Oktober adalah Rp6.422 per kg (turun 0,85%) dan di penggilingan Rp6.571 per kg (turun 0,92%). Harga GKG di tingkat petani turun 0,07% menjadi Rp7.089 per kg, sementara di penggilingan turun 0,11% menjadi Rp7.212 per kg.
Rata-rata harga beras juga mengalami penurunan sebesar 0,34% secara bulanan dan 3,08% secara tahunan. Di tingkat penggilingan, harga beras mencapai Rp12.724 per kg, di grosir Rp13.563 per kg, dan di eceran Rp14.643 per kg.
Harga beras premium di penggilingan tercatat Rp12.996 per kg (turun 0,11%), beras medium Rp12.555 per kg (turun 0,42%), dan beras sub medium Rp12.365 per kg (turun 0,82%). Namun, beras pecah mengalami kenaikan 3,24% menjadi Rp12.763 per kg.
Indeks harga beras grosir mencatat deflasi bulanan 0,35% dan inflasi tahunan 1,86%, sementara indeks harga eceran menunjukkan deflasi bulanan 0,08% tetapi inflasi tahunan mencapai 3,83%.
- BPS: Penurunan Harga Gabah dan Beras Dipengaruhi Musim Panen
BPS mengindikasikan bahwa penurunan harga gabah dan beras pada Oktober 2024 bisa terkait dengan musim panen di beberapa wilayah, yang meningkatkan pasokan dan mendorong stabilisasi harga di tingkat petani dan pasar. - Anomali Harga Gabah: Perpadi Sebut Produksi Padi Melimpah
Perhimpunan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) menyebutkan bahwa produksi padi yang melimpah mempengaruhi harga gabah dan beras. Faktor cuaca yang mendukung panen juga berkontribusi pada harga yang lebih terjangkau bagi konsumen. - Inflasi Beras Masih Terlihat di Tingkat Tahunan Meski Ada Penurunan Bulanan
Meskipun terjadi deflasi atau penurunan harga beras secara bulanan pada Oktober 2024, inflasi tahunan masih tercatat, menandakan adanya tekanan harga yang konsisten pada pasar beras selama setahun terakhir.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.