Artikel ini melaporkan penggunaan teknologi drone oleh Satuan Brimob Polda Sumatera Utara dalam upaya penanganan bencana longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Berikut adalah beberapa poin penting dari berita tersebut:
- Penggunaan Drone: Brimob Polda Sumut memanfaatkan drone untuk memetakan wilayah bencana, termasuk mengidentifikasi area yang stabil dan yang rawan longsor. Ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan dan memastikan keselamatan.
- Pendekatan Modern dalam Penanganan Bencana: Kombes Pol Rantau Isnur Eka, Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, menekankan bahwa teknologi seperti drone merupakan bagian dari pendekatan modern yang terintegrasi dalam proses penanggulangan bencana, termasuk dalam strategi evakuasi.
- Prioritas Penyelamatan: Brimob Polda Sumut fokus pada penyelamatan dan evakuasi korban yang hilang, serta memastikan keselamatan tim yang terlibat. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk tim SAR lainnya, juga dijadikan kunci utama dalam mempercepat proses evakuasi.
- Korban Tewas: Sebelumnya, Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat longsor di daerah tersebut telah mencapai sembilan orang.
Langkah ini menunjukkan bagaimana teknologi modern seperti drone dapat mempercepat proses evakuasi dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi lapangan, yang sangat penting dalam menghadapi bencana alam yang tidak terduga.
Brimob Polda Sumut Gunakan Drone untuk Pemetaan Longsor di Desa Sembahe
Medan (ANTARA) – Satuan Brimob Polda Sumatera Utara menggunakan teknologi drone untuk memetakan wilayah yang terdampak longsor di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi daerah yang masih stabil dan area yang rawan longsor, serta untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.
Kombes Pol Rantau Isnur Eka, Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, menjelaskan bahwa penggunaan drone ini merupakan langkah terintegrasi dalam penanganan bencana. Dengan pemetaan yang lebih akurat, proses evakuasi dan penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.
“Teknologi ini membantu kami dalam menilai kondisi tanah dan bukit yang terdampak, memastikan tim evakuasi bekerja di area yang aman, serta meminimalkan risiko kecelakaan atau bencana susulan,” ujar Kombes Isnur Eka.
Selain itu, Brimob Polda Sumut juga terus berupaya untuk menemukan korban yang hilang dan mengutamakan keselamatan seluruh anggota tim yang terlibat dalam operasi evakuasi. Dalam hal ini, kolaborasi antara Brimob, tim SAR, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mempercepat proses pencarian korban.
Korban Tewas
Sebelumnya, Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengonfirmasi bahwa korban tewas akibat longsor di Desa Sembahe bertambah menjadi sembilan orang. Proses evakuasi dan pencarian korban hilang terus dilakukan, dengan harapan dapat menemukan semua korban dalam kondisi selamat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.