Kemenhut soroti peran generasi muda tingkatkan potensi ekonomi biru

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam meningkatkan potensi ekonomi biru Indonesia. Generasi muda, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir atau sekitar taman nasional laut seperti di Kepulauan Togean dan Wakatobi, diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung konservasi alam sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi biru secara berkelanjutan.

Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmako menyatakan bahwa edukasi kepada generasi muda di daerah-daerah tersebut sangat penting untuk memberdayakan mereka dalam menjaga keragaman hayati sekaligus meningkatkan perekonomian lokal. Konservasi keanekaragaman hayati, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan potensi ekonomi bisa berjalan seiring jika didukung dengan pendidikan yang tepat bagi masyarakat, terutama generasi muda.

Kemenhut menekankan bahwa taman-taman nasional laut seperti Wakatobi dan Kepulauan Togean tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi, tetapi juga sebagai tempat yang memperlihatkan hubungan antara ekosistem laut dan ketahanan komunitas lokal. Dalam hal ini, generasi muda dapat berperan dalam mendukung pelestarian ekosistem laut sambil memanfaatkan potensi yang ada secara berkelanjutan.

Satyawan juga menambahkan bahwa untuk mencapai tujuan besar dalam konservasi laut dan pengembangan ekonomi biru, dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan terkait. Kolaborasi ini penting dalam memperkuat Kawasan Konservasi Laut (MPA), memajukan perikanan berkelanjutan, dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian alam.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI, Satyawan Pudyatmako, menyoroti pentingnya peran aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam meningkatkan potensi ekonomi biru Indonesia. Satyawan menekankan bahwa edukasi bagi generasi muda yang tinggal di daerah pesisir atau sekitar taman nasional seperti Kepulauan Togean dan Wakatobi sangat penting untuk mendukung pemberdayaan yang selaras dengan konservasi keanekaragaman hayati.

Ia menjelaskan bahwa taman-taman nasional laut, seperti Wakatobi dan Kepulauan Togean, tidak hanya berfungsi sebagai kawasan konservasi, tetapi juga sebagai tempat yang menghubungkan kekayaan ekologi dengan ketahanan komunitas lokal. Hal ini menunjukkan bahwa konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat bisa berjalan beriringan, dan keberhasilan ini sangat bergantung pada pendidikan yang tepat untuk generasi muda.

Satyawan juga menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara berbagai pihak terkait, seperti kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan lainnya. Kerja sama ini sangat penting untuk membangun kapasitas, mempromosikan kolaborasi, dan memastikan bahwa suara semua pihak didengar dalam perencanaan serta pelaksanaan strategi konservasi.

Dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi biru, Satyawan menambahkan bahwa penguatan Kawasan Konservasi Laut (Marine Protected Area – MPA) serta pembentukan jaringan MPA menjadi langkah kunci. Hal ini diharapkan tidak hanya mendukung perikanan berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati, memperkuat ekonomi biru, dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.

Tinggalkan Balasan