Pemerintah Lebanon mulai memperketat pengamanan di sepanjang perbatasannya dengan Suriah, khususnya di Al-Masnaa, setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku. Gencatan senjata ini disepakati pada hari Rabu, beberapa jam setelah Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan bahwa kesepakatan tersebut berhasil dicapai, yang diharapkan dapat mengakhiri serangan udara Israel terhadap kota-kota Lebanon dan menghentikan pertempuran lintas perbatasan yang sudah berlangsung sejak tahun lalu.
Menteri Pekerjaan Umum Lebanon, Ali Hamieh, mengumumkan melalui akun media sosialnya bahwa kementeriannya telah mulai menjaga perbatasan dan membuka kembali jalan raya yang menghubungkan Lebanon dengan Suriah. Hal ini penting karena bulan lalu, wilayah perbatasan timur Lebanon sempat diserang oleh pasukan Israel, yang menyebabkan jalan-jalan di kawasan tersebut tidak dapat berfungsi.
Lebanon dan Suriah memiliki enam perbatasan resmi yang menghubungkan kedua negara, yaitu Jdeidet Yabous, Dabousiyah, Jusiyah, Talkalakh, Matribah, dan Arida. Namun, hampir seluruh perbatasan tersebut menjadi sasaran serangan pasukan Israel selama konflik yang berlangsung selama setahun terakhir. Konflik ini telah mengakibatkan lebih dari 3.800 korban jiwa di Lebanon dan lebih dari sejuta orang mengungsi sejak serangan dimulai pada Oktober 2023.
Gencatan senjata ini diharapkan dapat membawa perdamaian sementara di wilayah yang telah lama dilanda ketegangan, meskipun banyak tantangan besar masih harus dihadapi untuk memastikan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.