Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengundang Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi Hongaria setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Orban menyatakan bahwa Hongaria akan menjamin kebebasan dan keselamatan Netanyahu selama kunjungan resminya.
Pada 21 November 2024, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, mantan kepala pertahanan Israel Yoav Gallant, dan komandan militer Hamas Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri. Terkait dengan kasus ini, Jaksa ICC Karim Khan menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan terhadap situasi di Palestina setelah perintah penangkapan tersebut dikeluarkan.
ICC, yang beroperasi sejak 2002, bertugas mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahatan agresi. Pengadilan ini hanya memproses individu jika pengadilan nasional tidak dapat atau tidak mau mengadili kasus tersebut.
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengundang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengunjungi Hongaria setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu pada 21 November 2024. Surat perintah ini dikeluarkan dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang berkaitan dengan konflik di Palestina.
Orban menyatakan di media sosial bahwa Hongaria akan menjamin kebebasan dan keselamatan Netanyahu selama kunjungannya, menegaskan dukungannya terhadap pemimpin Israel tersebut. Sebelumnya, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa tokoh terkait lainnya, termasuk mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, serta komandan militer Hamas, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri. Tuduhan terhadap mereka berhubungan dengan kejahatan yang terjadi selama konflik yang terus berlangsung di wilayah Gaza dan Palestina.
ICC, yang didirikan berdasarkan Statuta Roma pada tahun 1998 dan mulai beroperasi pada 1 Juli 2002, bertugas untuk mengadili individu yang diduga terlibat dalam kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahatan agresi. Jaksa ICC, Karim Khan, menyatakan bahwa setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan independen dan tidak memihak terhadap situasi di Palestina.
Kebijakan Orban yang mengundang Netanyahu ini menjadi sorotan karena menunjukkan dukungan yang jelas terhadap Israel di tengah ketegangan internasional yang semakin meningkat, terutama terkait dengan tindakan-tindakan militer Israel di Gaza yang mendapat kritik dari banyak pihak di dunia internasional. Sebagai negara yang tidak tergabung dalam yuridiksi ICC, Hongaria tidak terikat pada perintah penangkapan tersebut dan secara terbuka mengungkapkan posisinya untuk melindungi Netanyahu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.