Pernyataan dari pakar yang menekankan pentingnya kesiapan tenaga kesehatan (nakes) dalam mendukung kelancaran program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) sangat relevan. Sebagaimana yang disoroti oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama, kesiapan nakes di puskesmas menjadi kunci utama untuk keberhasilan program ini. Tanpa kesiapan yang matang dari nakes, pemeriksaan kesehatan gratis bisa terganggu, bahkan berpotensi berdampak negatif terhadap kualitas pelayanan.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar program PKG berjalan lancar meliputi:
- Peningkatan Jumlah Nakes: Seiring dengan meningkatnya jumlah peserta yang akan memanfaatkan program ini, jumlah nakes yang terlibat harus sebanding agar beban kerja tidak terlalu berat. Jika jumlah nakes terbatas, hal ini dapat menyebabkan antrian panjang, kualitas pelayanan menurun, dan risiko kelelahan pada tenaga kesehatan.
- Pelatihan dan Penguatan Kompetensi Nakes: Agar pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan baik, nakes perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai, terutama dalam menjalankan prosedur yang relevan dengan program PKG.
- Pengelolaan Waktu yang Efisien: Dengan banyaknya pasien yang datang untuk pemeriksaan, manajemen waktu yang baik sangat penting agar setiap orang bisa mendapatkan perhatian yang cukup. Ini juga membantu menjaga kenyamanan dan menghindari penumpukan pasien di ruang tunggu.
- Ketersediaan Fasilitas: Fasilitas seperti ruang tunggu yang memadai, alat pemeriksaan yang cukup, dan alur layanan yang jelas perlu dipersiapkan agar pemeriksaan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Kesiapan nakes adalah faktor penentu utama untuk memastikan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini benar-benar efektif dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, terlepas dari kondisi sosial-ekonominya.
Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, menekankan pentingnya kesiapan tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas untuk kelancaran program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG). Beliau mengingatkan bahwa puskesmas sudah seringkali sibuk dengan pelayanan pasien yang datang setiap hari, yang menyebabkan antrean panjang bagi mereka yang membutuhkan pemeriksaan.
Program PKG, yang akan melibatkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat luas, tentu akan menambah beban kerja petugas kesehatan di puskesmas. Oleh karena itu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting. Dengan begitu, nakes harus siap menghadapi lonjakan pasien yang mungkin datang untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini, tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.
Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memastikan kesiapan nakes antara lain:
- Penambahan jumlah nakes untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien.
- Pelatihan nakes dalam prosedur pemeriksaan yang tepat dan efisien.
- Manajemen alur pasien yang jelas agar pemeriksaan bisa dilakukan dengan lancar tanpa mengganggu layanan rutin puskesmas.
Dengan adanya persiapan yang matang dan sumber daya yang cukup, program PKG bisa berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat
Prof. Tjandra Yoga Aditama, yang juga merupakan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Universitas Indonesia, menegaskan bahwa penambahan jumlah petugas kesehatan sangat diperlukan untuk meringankan beban kerja di puskesmas. Menurut beliau, beban kerja yang berlebihan dapat berdampak pada dua hal utama: mutu pelayanan dan kepuasan pasien.
Dengan beban kerja yang terlalu tinggi, nakes akan kesulitan untuk memberikan pelayanan secara optimal. Akibatnya, mutu pelayanan bisa menurun, karena petugas tidak punya cukup waktu untuk memeriksa pasien secara menyeluruh dan memberi perhatian yang dibutuhkan. Selain itu, kepuasan pasien juga bisa terganggu, karena mereka mungkin harus menunggu lama atau merasa pelayanan dilakukan dengan terburu-buru.
Jika jumlah petugas kesehatan tetap sama dengan kondisi sekarang, tanpa penambahan untuk menghadapi program besar seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), maka kualitas layanan bisa terancam. Oleh karena itu, penting untuk menambah jumlah nakes agar mereka bisa bekerja lebih efisien tanpa merasa tertekan, serta dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien.
Prof. Tjandra Yoga Aditama juga menekankan pentingnya mempertimbangkan penambahan luas ruang tunggu pasien di puskesmas, terutama di kota besar. Sebagian besar puskesmas di daerah perkotaan sudah sering kali dipenuhi oleh pasien yang menunggu giliran untuk berobat. Jika ruang tunggu tetap terbatas, potensi kepadatan akan meningkat, yang tidak hanya akan mengurangi kenyamanan pasien, tetapi juga dapat menimbulkan risiko penularan penyakit.
Di tengah pandemi atau musim penyakit menular, ruang tunggu yang padat bisa menjadi tempat penyebaran infeksi, terutama bagi mereka yang datang untuk pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) dan sehat, namun berisiko terpapar penyakit dari pasien yang sedang berobat. Maka, perlu ada upaya untuk mengatur ulang atau memperluas fasilitas ruang tunggu agar pasien dapat menunggu dengan jarak aman, sehingga mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan diluncurkan pada 10 Februari 2025 di seluruh Indonesia akan meningkatkan jumlah pengunjung puskesmas, dan perlu ada perhatian khusus dalam mempersiapkan infrastruktur puskesmas, termasuk ruang tunggu. Hal ini penting agar program tersebut berjalan lancar, aman, dan tetap memberikan kenyamanan bagi semua yang terlibat.
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan dijalankan mulai 10 Februari 2025 ini dirancang untuk menyasar seluruh kelompok usia, dengan total penerima manfaat yang diproyeksikan sekitar 280 juta penduduk di Indonesia. Ini merupakan langkah besar dalam upaya pemerataan akses kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program PKG akan dibagi menjadi dua grup berdasarkan usia:
- Grup usia di bawah sekolah (6 tahun ke bawah), yang akan mencakup anak-anak, dimana pemeriksaan penting untuk mendeteksi kondisi kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan.
- Grup usia di atas 6 tahun, yang mencakup orang dewasa dan lansia, di mana pemeriksaan kesehatan umum dan deteksi dini penyakit akan dilakukan.
Pada tahap awal, program ini akan dilaksanakan di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik di seluruh Indonesia, memastikan pemeriksaan kesehatan bisa diakses lebih luas, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Dengan jumlah fasilitas yang besar, diharapkan program ini bisa menjangkau berbagai kalangan masyarakat.
Prof. Tjandra Yoga Aditama berharap agar program PKG dapat menyediakan sarana yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang baik dan menyeluruh, sehingga status kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Melalui program ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan manfaat maksimal dalam hal deteksi dini penyakit dan pencegahan masalah kesehatan yang lebih besar di masa depan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.