Pemerintah Kota Yogyakarta memang menggandeng berbagai organisasi profesi dalam bidang kesehatan untuk menyukseskan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang akan digelar serentak pada 11 Februari 2025. Kerja sama ini mencakup organisasi seperti Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang siap memberikan dukungan SDM (Sumber Daya Manusia) tenaga kesehatan (nakes) jika terjadi kekurangan di lapangan.
Pemkot Yogyakarta juga telah mempersiapkan fasilitas dan obat-obatan melalui dana reguler dan APBD. Untuk memudahkan pendataan peserta, mereka berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Masyarakat yang berulang tahun pada tanggal pelaksanaan hanya perlu membawa KTP ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis, meskipun belum terdaftar dalam Satu Sehat, sistem kesehatan nasional.
Dengan kolaborasi yang solid ini, Pemkot Yogyakarta berharap program CKG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi profesi di bidang kesehatan untuk mendukung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang akan dilaksanakan serentak pada 11 Februari 2025.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Waryono, menyatakan bahwa untuk kelancaran program ini, mereka telah berkoordinasi dengan berbagai organisasi profesi dan juga institusi pendidikan. Selain itu, 18 puskesmas di Kota Yogyakarta sudah dipersiapkan dengan tenaga kesehatan (nakes) yang siap mendukung dan melayani warga yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis pada hari pelaksanaan tersebut.
Pemkot Yogyakarta sudah mengantisipasi kemungkinan kekurangan tenaga kesehatan (nakes) selama pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menggandeng berbagai organisasi profesi. Jika diperlukan, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) siap memberikan dukungan tambahan dalam hal SDM tenaga medis.
Waryono, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa jika kekurangan tenaga bidan atau dokter terjadi, mereka akan segera menambah personel melalui IBI atau IDI. Selain itu, Pemkot juga mengajak institusi pendidikan seperti Poltekkes untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga medis.
Untuk mendukung kelancaran program ini, Pemkot Yogyakarta telah memastikan kesiapan fasilitas dan obat-obatan melalui dana reguler dan APBD, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan gratis dengan optimal.
Untuk mempermudah pendataan peserta dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Hal ini bertujuan agar data peserta dapat terorganisir dengan baik dan layanan kesehatan dapat diberikan kepada mereka yang berhak.
Masyarakat yang berulang tahun pada 11 Februari 2025, hari pelaksanaan CKG, cukup membawa KTP ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. Bagi mereka yang belum terdaftar dalam Satu Sehat (sistem kesehatan nasional), Waryono menjelaskan bahwa mereka tetap bisa mendapatkan layanan, karena puskesmas akan membantu mengakseskan data mereka dan memastikan mereka terlayani dengan baik.
Dengan koordinasi ini, diharapkan semua warga yang memenuhi syarat dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa kendala administratif.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.