PHR mengoptimalkan pemboran migas di lapangan Bangko hemat biaya

Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mengoptimalkan pemboran di lapangan minyak Bangko dengan menerapkan metode intermediateless, yang menghemat biaya operasi hingga Rp54 miliar. Metode ini melibatkan digitalisasi peta area sumur dan desain casing 2 string pada 8 titik pemboran.

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa dengan proyeksi pemboran 57 sumur hingga akhir 2024, potensi penghematan dapat mencapai Rp414 miliar. Metode ini sangat cocok dengan karakteristik unik lapisan bawah permukaan di Lapangan Bangko, yang memiliki banyak kantong gas.

Tim PHR melakukan pemetaan cermat untuk menentukan titik pemboran dan memodifikasi desain casing dari 3 string menjadi 2 string, tetap memperhatikan keselamatan. Digitalisasi data sumur juga mempercepat proses pemilahan calon sumur, dari hari-hari menjadi hitungan menit.

Lapangan Bangko, yang telah berproduksi lebih dari setengah abad, berkontribusi besar terhadap produksi minyak nasional. Setelah pengelolaan beralih pada Agustus 2021, PHR fokus mengeksploitasi cadangan baru di reservoir Telisa, yang memiliki potensi signifikan meski tingkat recovery saat ini hanya 2 persen.

Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengoptimalkan pemboran migas di lapangan Bangko dengan metode intermediateless, menghemat biaya operasi hingga Rp54 miliar. Metode ini meliputi digitalisasi peta sumur dan desain casing 2 string, yang diterapkan pada 8 pemboran.

Dengan proyeksi 57 sumur yang akan dibor hingga akhir 2024, PHR berpotensi menghemat hingga Rp414 miliar. Tim melakukan pemetaan cermat untuk menentukan titik pemboran dan memodifikasi desain casing untuk mempercepat proses sambil tetap memperhatikan keselamatan.

Lapangan Bangko, yang telah berproduksi selama lebih dari setengah abad, berkontribusi besar terhadap produksi minyak nasional dan kini fokus pada eksploitasi cadangan di reservoir Telisa.

Tinggalkan Balasan