The Panturas Angkat Kisah Folk Sunda dalam Single Lasut Nyanggut

The Panturas, band rock selancar kontemporer asal Jatinangor, telah merilis single terbaru berjudul “Lasut Nyanggut” pada 4 Oktober 2024. Lagu ini menjadi awal baru bagi mereka menjelang peluncuran mini album “Galura Tropikalia” yang dijadwalkan rilis pada November 2024 melalui La Munai Records.

Mengangkat Kisah Folk Sunda dalam “Lasut Nyanggut”

“Lasut Nyanggut,” yang ditulis oleh drummer Surya Fikri alias Kapten Kuya, menceritakan kisah tragikomedi dari folklor Sunda. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang memancing, namun hanya mendapatkan sampah dan akhirnya meminta bantuan makhluk halus, tetapi justru tetap mendapatkan siluman sampah (jurig jarian). Liriknya menggunakan bahasa Sunda, yang memberikan sentuhan lokal dan budaya dalam karya musik ini.

Keputusan untuk menggunakan bahasa Sunda dalam lirik menunjukkan keberanian The Panturas dalam mengeksplorasi budaya lokal, sekaligus menjadi bagian dari identitas musikal mereka. Selain itu, elemen magis dari budaya Sunda juga dimasukkan ke dalam struktur musik dan instrumen, menciptakan nuansa yang berbeda dan unik.

Kolaborasi dengan Ricky Virgana dari WSATCC

Versi terbaru dari “Lasut Nyanggut” ini diproduksi oleh Ricky Virgana dari White Shoes and The Couples Company (WSATCC), menandai pertama kalinya The Panturas bekerja sama dengan Ricky sebagai produser. Mereka juga melibatkan musisi lokal lainnya seperti Muis yang memainkan terompet, Koh Eki di perkusi, dan Panji di keyboard, memberikan warna baru pada aransemen musik.

Sebelumnya, “Lasut Nyanggut” pernah dirilis dalam format vinyl 7 inci pada 2020, tetapi versi baru ini membawa sentuhan yang lebih segar dan menarik. Kini, single ini dapat didengarkan di berbagai platform streaming digital.

Dengan penggabungan budaya Sunda dan kolaborasi dengan musisi berbakat, “Lasut Nyanggut” menambah dimensi baru pada perjalanan musik The Panturas.

The Panturas mengangkat kisah tragikomedi dari folklor Sunda dalam single terbaru mereka berjudul “Lasut Nyanggut.” Lagu ini menggambarkan seseorang yang memancing namun hanya mendapatkan sampah, lalu meminta bantuan makhluk halus tetapi tetap saja yang didapat adalah siluman sampah atau jurig jarian. Menggunakan bahasa Sunda dalam liriknya, The Panturas menggabungkan unsur budaya lokal dengan nuansa magis dan eksperimentasi musik.

Selain mengusung elemen kesundaan, “Lasut Nyanggut” juga menunjukkan keberanian The Panturas untuk mengeksplorasi lebih jauh budaya daerah dan memasukkannya ke dalam karya mereka.

Tinggalkan Balasan