UNIFIL sebut markasnya dihantam peluru artileri di Lebanon selatan

Insiden yang melibatkan markas UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) yang dihantam peluru artileri di Lebanon selatan pada 15 November 2024, menggambarkan ketegangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. UNIFIL, yang memiliki tugas utama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Lebanon selatan, melaporkan bahwa peluru artileri sepanjang 155mm menghantam markas mereka di Shama, namun tidak meledak. Keberhasilan para ahli penjinak bom Italia yang cepat mengamankan lokasi dan melakukan peledakan terkendali mencegah potensi ancaman lebih lanjut.

Meskipun tidak ada pihak yang secara langsung dituduh bertanggung jawab atas insiden tersebut, UNIFIL mengingatkan semua pihak di wilayah tersebut untuk menghormati keselamatan dan keamanan pasukan perdamaian PBB serta properti mereka. Ini menyusul serangan-serangan sebelumnya yang menargetkan pos-pos UNIFIL di Lebanon selatan, terutama sejak eskalasi kekerasan dimulai dengan serangan darat Israel pada awal Oktober 2024.

Penting untuk dicatat bahwa UNIFIL didirikan pada 1978 dengan mandat untuk mengembalikan kedamaian dan memastikan penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon. Pasukan perdamaian ini, yang terdiri dari berbagai negara, telah beroperasi di wilayah tersebut selama beberapa dekade, dan insiden seperti ini menggarisbawahi tantangan yang terus dihadapi oleh misi perdamaian internasional dalam menjaga stabilitas di kawasan yang rawan konflik.

Berita mengenai markas UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) yang dihantam peluru artileri di Lebanon selatan pada 15 November 2024 menarik perhatian internasional. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh UNIFIL, dijelaskan bahwa peluru artileri kaliber 155mm mengenai markas mereka di Shama, sektor barat Lebanon selatan. Namun, peluru tersebut tidak meledak, dan area tersebut segera diamankan oleh para ahli penjinak bom dari pasukan Italia yang tergabung dalam misi UNIFIL. Mereka melakukan peledakan terkendali untuk menanggulangi ancaman lebih lanjut.

Meski tidak ada pihak yang secara langsung dituduh atas insiden tersebut, UNIFIL menekankan bahwa semua pihak yang terlibat dalam situasi tersebut bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan pasukan perdamaian PBB dan properti mereka. Keamanan anggota UNIFIL semakin menjadi sorotan, mengingat sebelumnya pada 14 November 2024, rombongan UNIFIL juga menjadi sasaran tembakan dari individu yang tidak dikenal.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Lebanon selatan sejak awal Oktober 2024, ketika pasukan Israel melancarkan serangan darat di wilayah tersebut. Beberapa pos UNIFIL juga menjadi target serangan, yang memicu kecaman global terhadap tindakan kekerasan yang menargetkan pasukan perdamaian.

UNIFIL sendiri didirikan pada 1978 dengan tujuan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Lebanon selatan serta memastikan penarikan mundur pasukan Israel dari wilayah tersebut. Meskipun markas UNIFIL kini menjadi sasaran serangan, misi ini tetap berperan penting dalam menjaga kedamaian di kawasan yang rawan konflik ini.

Tinggalkan Balasan