Rapat Koordinasi Pangan (Rakor Pangan) yang diselenggarakan di Makassar, yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pejabat pemerintah, pelaku ekonomi, sektor perbankan, dan akademisi, merupakan momentum penting untuk memperbaiki infrastruktur pertanian. Sebagaimana yang disampaikan oleh Prof. Dr. Marsuki DEA, Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas, Rakor Pangan ini memberikan peluang untuk melakukan koordinasi yang lebih baik terkait berbagai isu penting di sektor pertanian.
Adapun beberapa poin yang menjadi sorotan penting dalam Rakor Pangan terkait dengan perbaikan infrastruktur pertanian antara lain:
- Pembangunan Infrastruktur Pengairan: Infrastruktur irigasi yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung keberlanjutan produksi pertanian. Dengan perbaikan dan penguatan infrastruktur pengairan, diharapkan hasil pertanian bisa lebih optimal dan tahan terhadap perubahan iklim.
- Penyediaan Pupuk: Salah satu tantangan besar dalam sektor pertanian adalah ketersediaan dan distribusi pupuk yang memadai. Rakor Pangan ini memberikan kesempatan untuk merumuskan kebijakan yang dapat memastikan petani mendapatkan pupuk yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
- Jaringan Distribusi Pangan: Rakor ini juga membahas pentingnya membangun dan memperbaiki jaringan distribusi pangan agar produk pertanian bisa sampai ke konsumen dengan harga yang wajar, mengurangi pemborosan, dan mempermudah akses ke pasar.
- Pemberdayaan Penyuluh Pertanian: Penyuluh pertanian memainkan peran vital dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada petani. Pemberdayaan penyuluh menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian.
- Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi: Salah satu hal yang diharapkan dari pertemuan ini adalah pemanfaatan hasil penelitian dan teknologi dari perguruan tinggi yang dapat diterapkan langsung di lapangan. Hal ini akan mempercepat adopsi teknologi baru yang lebih efisien dalam pertanian.
- Penyediaan Pembiayaan untuk Petani: Untuk mendukung implementasi program pembangunan pertanian, keterlibatan lembaga perbankan, baik BPD maupun BUMN, sangat diperlukan untuk memecahkan masalah pembiayaan yang dihadapi petani, sehingga mereka dapat mengakses modal yang diperlukan untuk pengembangan usaha pertanian mereka.
Rakor Pangan ini menjadi langkah strategis untuk memperbaiki berbagai aspek dalam sektor pertanian dan pangan, dengan harapan dapat mendukung swasembada pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Pernyataan Prof. Dr. Marsuki DEA, Guru Besar Fakultas Ekonomi Unhas, mengenai Rapat Koordinasi Pangan (Rakor Pangan) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan di Kota Makassar, menegaskan pentingnya pertemuan ini sebagai momen strategis untuk memperkuat sektor pertanian di Sulsel. Prof. Marsuki menyoroti bahwa kehadiran para pengambil kebijakan, termasuk Menteri Pertanian, Wakil Menteri, Kepala Bulog, dan kepala daerah, menunjukkan kesiapan Sulsel untuk menjadi provinsi penopang utama dalam swasembada pangan di Indonesia.
Dalam perspektif Prof. Marsuki, salah satu hasil utama yang diharapkan dari Rakor Pangan ini adalah peningkatan dan optimalisasi sektor pertanian di Sulsel. Dengan peran Sulsel yang semakin diperkuat, diharapkan dapat mendukung program swasembada pangan nasional sekaligus memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah.
Prof. Marsuki juga mengapresiasi peran Pj Gubernur Fadjry Djufry dalam memfasilitasi pertemuan ini. Menurutnya, langkah-langkah yang akan diambil, seperti peningkatan infrastruktur pertanian—termasuk penguatan sistem irigasi—akan mendukung pencapaian tujuan tersebut, mempercepat produksi pangan, dan memastikan distribusi yang lebih efisien.
Secara keseluruhan, Rakor Pangan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperbaiki infrastruktur pertanian di Sulsel, yang pada akhirnya akan meningkatkan ketahanan pangan di tingkat nasional dan daerah.
Pernyataan Prof. Dr. Marsuki DEA semakin menegaskan betapa pentingnya Rapat Koordinasi Pangan (Rakor Pangan) yang digelar di Makassar. Prof. Marsuki menyebutkan bahwa rapat ini menjadi sangat strategis karena melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran krusial dalam sektor pertanian dan pangan, mulai dari dinas-dinas terkait, pelaku ekonomi, sektor perbankan, hingga akademisi dari perguruan tinggi. Kolaborasi berbagai pihak ini sangat diperlukan untuk menciptakan solusi yang komprehensif terhadap tantangan yang dihadapi sektor pertanian.
Beberapa tema yang dibahas dalam rakor ini, antara lain:
- Infrastruktur Pengairan: Perbaikan sistem irigasi menjadi salah satu fokus utama karena infrastruktur pengairan yang baik sangat mendukung kelancaran produksi pertanian, khususnya di musim kemarau.
- Ketersediaan Pupuk: Rakor ini juga membahas pentingnya memastikan distribusi dan ketersediaan pupuk yang cukup bagi para petani, agar produksi pertanian dapat berjalan dengan maksimal.
- Jaringan Distribusi Pangan: Distribusi pangan yang efisien sangat krusial untuk memastikan produk pertanian sampai ke konsumen dengan harga yang wajar, serta mengurangi pemborosan yang terjadi di sepanjang rantai pasokan.
- Budi Daya Sektor Perikanan dan Hortikultura: Sektor perikanan dan hortikultura juga mendapatkan perhatian dalam rakor ini, mengingat pentingnya kedua sektor ini untuk mendiversifikasi sumber pangan dan meningkatkan ketahanan pangan.
- Pemberdayaan Penyuluh Pertanian: Pemberdayaan penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi kepada petani tentang teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam meningkatkan produktivitas.
Prof. Marsuki juga menekankan pentingnya melibatkan perguruan tinggi dalam penelitian dan pengembangan solusi yang dapat diterapkan langsung di lapangan. Penelitian dari lembaga riset di perguruan tinggi bisa menjadi sumber inovasi yang membantu memecahkan masalah yang dihadapi para petani. Selain itu, melibatkan lembaga perbankan, baik Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun BUMN, dalam hal pembiayaan juga menjadi krusial, mengingat seringkali petani menghadapi kesulitan dalam mengakses modal untuk menjalankan program pertanian yang dibutuhkan.
Secara keseluruhan, Rakor Pangan ini diharapkan menjadi langkah maju dalam mewujudkan swasembada pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.